kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.418   0,00   0,00%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

BKP anggap impor bukan halangan swasembada pangan


Rabu, 25 Juli 2018 / 22:48 WIB
BKP anggap impor bukan halangan swasembada pangan
ILUSTRASI. Petani padi saat panen raya


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian menganggap impor beberapa komoditas pangan tak menjadi halangan untuk swasembada pangan. Pasalnya, kebutuhan Indonesia atas beberapa komoditas tersebut masih tinggi.

Berdasarkan data prognosa kebutuhan dan produksi Juli - Desember oleh Kementerian Pertanian, terdapat tiga komoditas yang produksinya masih defisit. Pertama adalah kedelai defisit sebanyak 644.000 ton dengan perkiraan produksi 803.000 ton sementara kebutuhan 1,4 juta ton.

Daging sapi dan kerbau pun defisit sekitar 115.000 ton di mana produksinya mencapai 211.000 ton dan kebutuhan sekitar 329.000 ton. Lalu kacang tanah masih defisit 118.000 ton.

Dalam data tersebut juga tertulis bahwa produksi gula pasir pada Juli - Desember masih defisit, namun masih bisa dipenuhi dari stok awal tahun 2018 sebanyak 1,25 juta ton. Kebutuhan gula pasir sebanyak 1,56 juta ton sementara produksinya sebesar 1,6 juta ton.

Meski saat ini Indonesia pun masih mengimpor bawang putih, kedelai, daging sapi dan kerbau hingga gula, Kepala BKP Agung Hendriadi menyampaikan, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk meningkatkan produksi komoditas yang diimpor tersebut.

“Kita untuk meningkatkan produksi Daging, ada upaya Upsus Siwab. Luas tambah tanam terus dilakukn tiap tahun, ini untuk kedelai. Untuk bawang putih kita sudah tugaskan pengimpor untuk tanam. Jadi tidak ada masalah,” ujar Agung, Rabu (25/7).

Menurutnya, dari sisi produksi komoditas lain sudah surplus. Ini dibuktikan dengan pemerintah yang sudah berhasil menjaga harga dalam dua tahun terakhir. Dia pun optimistis swasembada akan dapat diraih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×