Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan bakal terjadi pada 2012 sebagai efek domino krisis utang Uni Eropa dan Amerika Serikat dinilai tidak akan berpengaruh terhadap investasi Indonesia.
Staf ahli Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Silmy Karim, menuturkan, Indonesia masih menjadi lokasi yang menarik untuk berinvestasi karena potensi besarnya sumber daya alam, pangsa pasar yang luas, dan kondisi makro ekonomi yang relatif stabil.
Sejauh ini, belum ada calon investor yang membatalkan rencana penanaman modal di Indonesia karena ketakutan imbas krisis. "Data kami belum ada yang membatalkan," tuturnya, Rabu (20/9).
Kalaupun ada perusahaan yang urung berinvestasi di Indonesia, kemungkinan besar termasuk investor yang belum mendaftarkan perizinan di BKPM. "Jadi atau tidak jadi, itu hal yang biasa. Dampak tentu ada, tapi seberapa besar kita dapat mengantisipasi," kata Silmy.
Biasanya, investor yang membatalkan rencana investasi lebih karena situasi dalam negeri yang tidak memungkinkan. "Tapi umumnya investor itu hanya melakukan penundaan, bukan pembatalan," ujarnya.
Biasanya pun, tambahnya, jarang sekali investor yang membatalkan rencana investasinya karena alasan eksternal. Sebagian besar pembatalan karena masalah internal seperti tutupnya perusahaan induk.
Hanya, dia tidak memungkiri, penurunan ekspor bisa berpengaruh terhadap investasi karena tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Penurunan pasar ekspor bisa saja memicu investor untuk menunda ekspansi atau investasi baru hingga kondisi ekonomi membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News