Reporter: Oginawa R Prayogo |
JAKARTA. Pabrikan telepon seluler pintar (smartphone) BlackBerry angkat bicara soal kemungkinan pendirian server di Indonesia. Sampai sejauh ini pabrikan smartphone asal Kanada tersebut menyatakan belum berencana membangun server di Indonesia.
Maspiyono Handoyo, Managing Director PT Research In Motion Indonesia enggan berkomentar banyak saat ditanya kemungkinan pembangunan server BlackBerry di Indonesia.
"Bangun server itu subjek sensitif, tidak boleh komentar," ujar Maspiyono singkat kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Beda lagi pendapat, Kusuma Lienandjaja, Director Goverment Relations RIM Indonesia. Dia bilang lokasi server BlackBerry tidak terlalu penting. "Tempat segala macamnya tidak terlalu penting. Yang penting itu pelayanan," ujarnya.
Kusuma menambahkan fokus pihaknya saat ini bukan kepada membangun server di Indonesia melainkan pelayanan kepada konsumen. Dia bilang standar kualitas pelayanan BlackBerry dalam 3 tahun kebelakang di atas 99%.
"Kualitas reliabilitas kami 99,96%. Artinya hanya 0,04% yang gangguan," ungkap Kusuma. Dia bilang hal itu berdasarkan penilaian internal pihaknya dalam 2,5 tahun ke belakang (Januari 2011 - Juni 2013).
Kusuma juga mengungkapkan adanya server BlackBerry di Indonesia tidak menjamin jaringan lebih bagus dan biaya pelayanan yang lebih murah. "Itu tergantung reliabilitas. Satu sistem itu kan tidak server saja, ada relay dan sistem yang lain," ujarnya.
Menurut dia, karena kualitas reliabilitas BlackBerry masih bagus jadi tidak perlu membangun server di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News