Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada masa libur natal dan tahun baru (nataru). Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021, PPKM Level 3 ini mulai berlaku pada 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022.
Perusahaan transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) pun turut mengantisipasi penerapan kebijakan tersebut. Menurut Head of Investor Relations BIRD Michael Tene, sebenarnya kinerja bisnis BIRD telah meningkat sejak pelonggaran PPKM secara bertahap.
Meski tak merinci, tapi Tene menekankan bahwa BIRD saat ini mengalami peningkatan performa bisnis yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu maupun masa PPKM ketat pada awal kuartal ketiga 2021.
Baca Juga: PPKM Longgar, Blue Bird (BIRD) Memacu Kinerja di Akhir Tahun 2021
"Bisnis kami mengalami kenaikan pendapatan yang signifikan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan kebutuhan mereka untuk mendapatkan sarana transportasi yang aman nyaman dan higienis terutama dalam kondisi pandemi seperti ini," kata Tene saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (28/11).
Dengan PPKM level 3 yang akan diterapkan, Tene menekankan bahwa BIRD pun mengantisipasi kebijakan pemerintah yang akan melakukan pembatasan mobilitas pada saat libur Nataru. "Kami telah mengalami kondisi-kondisi seperti ini sebelumnya di 2020 dan 2021 dan kami telah menyiapkan strategi dalam menghadapi ini," ujar Tene.
Tapi, dia belum membeberkan secara detail mengenai strategi yang telah disiapkan oleh BIRD pada masa PPKM Level 3 di momentum Nataru tersebut. Yang pasti, BIRD akan terus mengoptimalkan seamless booking dan seamless payment yang memberikan kenyamanan bagi penumpang.
"Kami juga akan tetap berkonsentrasi dalam menyediakan layanan yang aman nyaman dan higienis kepada masyarakat," ujar Tene.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) hadirkan taksi hybrid di bandara Soetta
Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, BIRD berupaya memperbaiki kinerjanya di sisa tahun 2021. Direktur Utama BIRD Sigit Djokosoetono menyampaikan, mobilitas masyarakat tampak terus meningkat seiring turunnya level PPKM di beberapa daerah.
Peningkatan mobilitas masyarakat ini juga berdampak pada kenaikan permintaan dari pelanggan terhadap layanan taksi Bluebird. “Saat ini, rata-rata penghasilan argo per mobil per hari sudah mendekati kondisi normal atau sebelum pandemi,” ujar Sigit, Jumat (19/11).
Namun, manajemen BIRD tidak bisa menyampaikan data-data proyeksi kinerja keuangan sampai akhir tahun ini. Yang terang, strategi BIRD berpusat pada tiga pilar transformasi pada perusahaan, yaitu multi-channel yang mana BIRD meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam menggunakan layanan perusahaan.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Toyota, Blue Bird (BIRD) hadirkan taksi hybrid di bandara Soetta
Dalam praktinya, BIRD menambahkan layanan Goldenbird Hourly Service serta Bluebird Kirim pada aplikasi My Bluebird, sehingga masyarakat dapat semakin mudah untuk menggunakan layanan Bluebird.
Kemudian, terdapat multi-payment berupa pemberian kemudahan transaksi dan meminimalisasi kontak antar manusia. Adapun multi-product yaitu BIRD berupaya membangun ekosistem moda transportasi untuk mendukung konsep mobility as a service.
Penerapan pilar multi-product berkaitan dengan usaha BIRD memperkuat bisnis non taksi berupa penyewaan kendaraan untuk personal maupun korporat, penyewaan bus, hingga layanan Bluebird Kirim. Bisnis non taksi BIRD dinilai mengalami pemulihan yang cukup kuat di tengah masa pandemi.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) berhasil tekan rugi bersih di kuartal III-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
