kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Boeing dan Dirgantara Indonesia jajaki kerja sama teknologi manufaktur


Kamis, 30 Agustus 2018 / 13:22 WIB
Boeing dan Dirgantara Indonesia jajaki kerja sama teknologi manufaktur


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan produsen pesawat Boeing, dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk menjajaki peluang kerja sama bidang teknologi manufaktur, sertifikasi, serta dukungan dan pemeliharaan pesawat, Kamis (30/8).

Skip Boyce, Presiden Boeing Southeast Asia mengatakan, kerjasama Boeing dan PTDI sudah berjalan 70 tahun lebih. “Kami melihat hal ini sebagai langkah penting untuk mendukung visi Indonesia bagi pembangunan ekonomi saat ini dan di masa depan, serta pertumbuhan sektor kedirgantaraan," katanya.

Sementara itu Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan, PTDI merupakan mitra utama dalam membangun sektor kedirgantaraan Indonesia. "Kami telah menunjukkan kemampuan di bidang desain dan pengembangan pesawat terbang, manufaktur struktur, serta produksi dan layanan untuk pesawat komersial dan militer,” kata dia. 

PTDI telah menjadi pemasok untuk Boeing Commercial Airplanes. Perjanjian ini akan memperluas kerja sama PTDI dan Boeing pada bidang militer dengan peluang di bidang kemampuan gaya angkat vertikal.

Sekedar tahu, hubungan Boeing dengan Republik Indonesia dimulai pada tahun 1949 ketika Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, mulai beroperasi menggunakan Douglas DC-3.

Saat ini, pesawat Boeing telah mendapat kepercayaan dari sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia. Kerja sama dengan Indonesia telah berkembang ke penerbangan komersial, pertahanan, ruang angkasa, serta penelitian dan teknologi.

Pada bidang militer, pemerintah Indonesia menandatangani surat penawaran dan penerimaan dengan pemerintah AS pada bulan Agustus 2013. Adapun surat itu untuk pengadaan delapan helikopter Apache AH-64E. Pengiriman kedelapan helikopter telah diselesaikan awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×