Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Anggara Hans Prawira mengungkap alasan perseroan memilih Filipina sebagai negara pertama untuk melakukan ekspansi di luar Indonesia.
Untuk diketahui, masuknya AMRT ke pasar Filipina telah dimulai sejak tahun 2014 lalu. Perseroan tidak sendiri, mereka menggandeng SM Group, atau SM Investments Corporation (SMIC) dan membangun perusahaan patungan (join venture) Alfamart Trading Philippines Inc.
Menurut Hans, salah satu yang menjadi pertimbangan perseroan memilih Filipina adalah dengan mempelajari perilaku konsumen lokal.
"Sangat penting bagi kita mengerti lokal, oleh karenanya waktu kita ke Filipina, kita berpartner, kita tidak ingin masuk sendiri," ungkap Hans dalam acara Knowledge Forum XIII - 2024 yang dilaksanakan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di Jakarta, Rabu (13/11).
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Jajaki Kerja Sama Sektor Komersial Niaga di IKN
Karena sekali lagi, understanding behavior consumer itu harus kita adjust bisnis modal kita dengan masing-masing negara.
Selain mempelajari perilaku pelanggan, Hans mengatakan Filipina memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, yang membuat peluang AMRT lebih besar untuk berkembang.
"Satu, kita ketemu patner yang kita lihat cocok dan kedua secara market tentunya sizeable. Kita ngak mungkin masuk market yang penduduk let say di bawah 20-30 juta, kenapa? Karena bisnis kita sekali lagi membutuhkan skala ekonomi," jelasnya.
Menurutnya, negara dengan calon konsumen rendah, akan membuat Alfamart kesulitan untuk bisa mencapai target pertumbuhan yang maksimal.
"Kalau kita membuka 100-200 (gerai) pasti akan sulit untuk achieve level of goals. Jadi perlu market yang sizeable," tambahnya.
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Optimitis Tren Pertumbuhan Berlanjut Hingga Akhir Tahun
Selain itu, Alfamart juga melihat regulasi Filipina yang cukup baik sebagai tempat untuk ekspansi.
"Dari sisi lain adalah dari sisi regulasi, sebagai investor kita perlu melihat regulasi, jadi kalau mau investasi juga harus melihat regulasi dari suatu negara," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Hans juga mengatakan pihaknya tengah dalam tahap kajian untuk menambah gerai di negara lain, selain di Filipina.
"Iya (ada rencana ekspansi), kita masih terus eksplore, sebagai public company saya belum bisa announce sebelum resmi. Tapi kita sangat melihat beberapa negara sangat potensi untuk kita masuk," katanya.
Masih sama dengan target Alfamart saat membidik Filipina, negara kedua yang akan menjadi tujuan perseroan salah satunya memiliki ciri-ciri sebagai negara berkembang dengan jumlah populasi cukup besar.
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Menargetkan Penambahan 1.000 Gerai Tahun Ini
"Karena bisnis model yang kita tawarkan sepertinya bisa sesuai untuk banyak negara yang punya populasi cukup besar, densitinya tinggi dan secara ekonomi masuk ke dalam developing country (negara berkembang)" katanya.
Sebagai tambahan, saat ini, selain telah memiliki 2.000 gerai di Filipina, Alfamart juga telah membangun empat Distribution Center, yaitu di daerah Imus, Marilao, Mexico, dan Silang.
Adapun, jika menilik pada kinerja keuangan Alfamart hingga kuartal III-2024, khusus pendapatan bersih dari Alfamart Trading Philippines Inc tercatat sebesar Rp 6,23 triliun atau meningkat 23,36% dibandingkan pendapatan di kuartal III-2023 yang sebesar Rp 5,05 triliun.
Baca Juga: Alfamart (AMRT) Beberkan Proyeksi dan Strategi Penjualan pada Bulan Ramadan
Sedangkan laba bersihnya sebesar Rp 61,7 miliar atau naik 1.166% jika dibandingkan dengan laba periode sama tahun lalu senilai Rp 4,87 miliar.
Dari sisi pendapatan bersih keseluruhan selama tiga kuartal tahun ini, AMRT mencatatkan pendapatan sebesar Rp 88,22 triliun atau naik 10,23% jika dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 80 triliun.
Secara rinci, pendapatan AMRT dari segmen makanan mencapai Rp 62,37 triliun dan bukan makanan sebesar Rp 25,84 per kuartal III-2024.
Dengan laba bersih AMRT sebesar Rp 2,39 triliun hingga akhir kuartal III-2024, artinya laba bersih AMRT secara keseluruhan tumbuh 9,52% dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 2,19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News