kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bos Merpati dituding melakukan pembohongan publik


Kamis, 07 Maret 2013 / 15:57 WIB
Bos Merpati dituding melakukan pembohongan publik
ILUSTRASI. Rutin Minum Teh Melati Bisa Sembuhkan Masalah Kardiovaskular


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Sardjono Jhony menuding Rudy Setyopurnomo yang menjabat Direktur Utama Merpati saat ini, telah melakukan pembohongan publik.

Salah satu pembohongan publik yang dilakukan Rudy menurut Jhony adalah, pernyataan tentang Merpati yang untung Rp 500 juta per hari di bawah kepemimpinannya. "Rudy melakukan pembohongan publik," kata Jhony di Gedung Basarnas, Kamis (7/3).

Jhony meragukan, Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo mampu membawa Merpati menuju kinerja yang positif. Namun, Jhony tidak bisa menjelaskan sampai kapan Merpati bisa bertahan mengudara. "Rudy mengelola Merpati dengan cara yang salah," ketusnya.

Pernyataan senada juga disampaikan Mantan Direktur Keuangan  PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Muhammad Roem. Ia  bilang, pernyataan Rudy tentang keuntungan Merpati sebesar Rp 500 juta per hari juga tidaklah benar. Nyatanya, Merpati masih merugi Rp 500 juta per hari.

Roem bilang, sewaktu menjabat Direktur Keuangan selalu berpedoman kepada accounting untuk melihat perbandingan pendapatan dan biaya operasi. Dalam laporan keuangan tersebut tercatat bahwa Merpati masih merugi sehingga tidak bisa menutupi biaya operasi.

"Pedoman saya accounting, saya lihat perbandingan dari revenue dan cost, terus dia (Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomi) umumkan untung Rp 500 juta per hari. Saya tulis memo ke dia, memang load factor naik, tapi masih rugi Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar. Tidak bisa menutupi cost," ungkap Roem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×