kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Bos SKK Migas: Tender FEED Proyek Masela Rampung, Pemenang Segera Diumumkan


Jumat, 01 Agustus 2025 / 12:23 WIB
Bos SKK Migas: Tender FEED Proyek Masela Rampung, Pemenang Segera Diumumkan
ILUSTRASI. SKK Migas menyatakan operator Lapangan Abadi Blok Masela, INPEX Corporation, telah menyelesaikan tahapan penandatanganan tender untuk FEED proyek LNG Abadi.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan operator Lapangan Abadi Blok Masela, INPEX Corporation, telah menyelesaikan tahapan penandatanganan tender untuk Front End Engineering Design (FEED) proyek LNG Abadi.

“Paten pokoknya. Ya tender FEED sudah ditandatangani. Tinggal jalan,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis sore (31/7).

Setelah penandatanganan, SKK Migas bersama INPEX segera menyiapkan pengumuman pemenang tender kepada publik.

“Besok, Insya Allah diumumkan pemenang tendernya,” tambahnya.

Dalam catatan Kontan sebelumnya, Djoko menyampaikan bzhwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta agar pengerjaan FEED untuk Proyek LNG Abadi bisa rampung paling lambat akhir 2025.

Baca Juga: Bos SKK Migas Ungkap Potensi 100 Ribu Barel Minyak dari Sumur Minyak Rakyat

Dengan target tersebut, pada 2026 diharapkan sudah dimulai tender-tender pengadaan barang dan jasa terkait proyek. Pernyataan itu disampaikan Djoko saat konferensi pers kinerja SKK Migas semester I-2025 di Jakarta, pada Senin (21/7).

Proyek LNG Abadi yang dikembangkan oleh INPEX melalui anak usahanya INPEX Masela Ltd. merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini diproyeksikan dapat menyumbang produksi kondensat hingga 35.000 barel per hari pada masa puncaknya, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

Executive Project Director INPEX Masela, Jarrad Blinco, menyebut Abadi bukan hanya penting bagi INPEX tetapi juga bagi Indonesia. Terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, proyek ini menghadapi tantangan logistik dan teknis tinggi, termasuk pemasangan pipa yang melintasi Palung Tanimbar dengan kedalaman lebih dari 1.500 meter.

“Fasilitas Floating Production Storage and Offloading (FPSO) yang akan dibangun juga termasuk yang terbesar di Indonesia. Kami akan menggunakan subsea Christmas Tree terbesar yang pernah diproduksi di Indonesia, dan menjadi proyek pertama yang menerapkan teknologi subsea Christmas Tree CCS (carbon capture and storage),” terang Blinco dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.

Rencana pengembangan mencakup pembangunan dua train LNG di darat dengan kapasitas total 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), penyaluran gas melalui pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, serta produksi kondensat 35.000 barel per hari.

Komposisi kepemilikan di Lapangan Abadi saat ini adalah INPEX (65%), Pertamina Hulu Energi Masela (20%), dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).

Selanjutnya: Mengandung Merkuri, BPOM Rilis Daftar 34 Merek Kosmetik Berbahaya

Menarik Dibaca: Jelang Maybank Marathon 2025, Ini Cara Jaga Ritme dan Kuatkan Mental!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×