Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kemungkinan memberikan lampu hijau kepada British Petroleum (BP) Indonesia untuk mengekspor liquefied natural gas (LNG) yang menjadi jatah domestik. Surat persetujuannya tinggal menunggu tanda tangan Menteri ESDM Sudirman Said.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, salah satu isi surat tersebut adalah pernyataan dukungan pemerintah terhadap pembangunan Train III Tanggung.
Selain itu, menyatakan, LNG yg sudah dialokasikan di dalam negeri tetap ada dan boleh diekspor jika pasar domestik tidak mampu menyerap. Sakedar informasi, sebesar 40% dari hasil produksi Train III Tanggung dialokasikan untuk pasar dalam negeri.
"LNG yang sudah dialokasi di dalam negeri tetap dan tidak akan berubah. LNG tersebut boleh dieskpor jika tidak terserap. Namun kalau dalam negeri membutuhkan, diutamakan untuk dalam negeri," jelas Djoko di gedung DPR pada Senin (30/11).
Lebih lanjut Djoko bilang, balasan surat dari Menteri ESDM tersebut nantinya sudah cukup menjadi jaminan buat BP Indonesia untuk meneruskan proyek Train III. Maklum sampai saat ini, BP Indonesia masih kesulitan untuk mencari pembeli LNG Train III terutama untuk porsi domestik.
Djoko berharap, BP bisa mendapatkan pembeli LNG domestik jangka panjang. Sehingga, komitmen penyerapan gas dari Train III Tangguh diharapkan dilakukan paling lambat Maret 2016.
"Kalau tidak jangka panjang, BP Indonesia mohon izin untuk diekspor. Kami silahkan saja, tapi kalau kita butuh, kita didahulukan," ujar Djoko.
Berdasarkan data dari yang diterima KONTAN, BP Indonesia mencatat penyerapan sebesar 1,5 juta tons per annum (mtpa) LNG dari produksi tahunan Tangguh Train III yang telah dialokasikan untuk PT PLN (persero) melalui perjanjian jual beli pada Oktober 2014. Dalam Perjanjian Jual Beli Gas tersebut, kontrak berlaku mulai 2015 sampai 2033.
Selain itu, BP Indonesia uga sudah mendapatkan komitmen pembelian sebesar 1 MTPA LNG dari konsumen asal Jepang. Kedua komitmen ini menunjukkan adanya sebesar 2,5 mtpa atau sebesar 65% dari produksi tahunan Tangguh LNG Train 3 telah mendapatkan kontrak pembelian.
"Sampai saat ini belum ada tambahan pembeli. Di dalam negeri bisa diserap PGN, Pertamina," kata Djoko.
Proyek Train III Tangguh diproyeksi bisa akan menambah sebanyak 3,8 juta ton kapasitas LNG per tahun. Sehingga total kapasitas keseluruhan LNG dari Tangguh menjadi 11,4 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News