Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pelaku industri kelapa sawit berharap, Dono Boestami yang baru dilantik menjadi Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit (KS) menggantikan Bayu Krisnamurthi, bisa meningkatkan peremajaan tanaman dan promosi.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan berharap, program replanting (peremajaan) kelapa sawit milik rakyat dapat berjalan di bawah kepemimpinan Dirut yang baru.
Menurutnya, program peremajaan sawit mendesak untuk dilaksanakan. Sebab program replanting sawit untuk petani sudah lama dinantikan, tapi masih terkendala aturan teknis dari Kementerian Pertanian (Kemtan). Kendati demikian, BPDP harus pro aktif untuk menjalankan program-program tersebut.
"Yang penting, program yang terkait dengan peremajaan kebun-kebun rakyat, program yang terkait riset dan development, itu lebih diprioritaskan," ujar Fadhil kepada KONTA, Minggu (5/2).
Fadhil bilang, pelaksanaan program ini selama ini belum maksimal, karena BPDP masih baru berdiri. Tapi, tahun ini, harusnya BPDP sudah bisa bekerja lebih cepat. BPDP juga harus mengintensifkan promosi produk minyak kelapa sawit ke pasar global, sebab selama ini, kampanye negatif terhadap produk crude palm oil (CPO), khususnya di Eropa masih terus berlangsung.
"Nah BPDP harus meningkatkan kampanye positif untuk menangkal kampanye negatif pada sawit," tuturnya.
Salah satu usulkan Gapki yaitu dengan memperkuat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dan subsidi pada produk biodiesel. Sejauh ini, Gapki berpendapat, pengelolaan dana BPDP sudah cukup transparan dan hal ini perlu dipertahankan. Namun perlu ditingkatkan lagi bagaimana pengelolaan dan penggunaan dana ini bisa lebih produktif sehingga dapat memperkuat fungsi BPDP.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) Master Parulian Tumanggor menambahkan, pengelolaan dana BPDP selama ini sudah cukup baik. Karena itu, Tumanggor berharap pengelolaandi bawah Dirut BPDP yang baru bisa ditingkatkan lagi, terutama dalam proses pembayaran kepada produsen fame.
Selain itu, ia menyarankan agar jajaran Direksi BPDP yang baru dapat menjelaskan kepada pihak-pihak terkait apa latar belakang dari pembentukan BPDP ini. Menurutnya, ada pandangan keberadaan BPDP hanya menguntungkan produsen fame dan tidak memperhatikan pekebun kelapa sawit, sehingga BPDP dianggap hanya berpihak kepada produsen fame. "Ini penting sekali untuk dikomunikasikan, baik kepada petani kelapa sawit maupun kepada pihak pihak terkait lainnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News