Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS) menganggarkan 2% atau sekitar Rp 100 miliar dari dana pungutan masuk untuk penelitian dan pengembangan kelapa sawit.
Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wiboeo mengatakan, sampai 2018 sudah terdapat sekitar 360 proposal penelitian terkait kelapa sawit di seluruh Indonesia. “Proposal ini berasal dari perguruan tinggi swasta dan negeri. Bersama dengan komite riset ada 50 proposal yang sudah dipresentasikan,” ujar Edy, Jumat (25/5).
Menurut Edi, proposal penelitian tersebut mulai dari hulu hingga hilir sawit, baik peningkatan produktivitas maupun sosial ekonomi di bidang sawit. Meski begitu, Edi mengatakan proposal tersebut belum tentu bisa diterima seluruhnya. Menurutnya, proposal yang diterima tergantung kualitas proposal yang diajukan.
Edi membeberkan, hingga saat ini terdapat 34 proposal yang sudah diseleksi dari tahun lalu dan dibiayai tahun ini. Dia mengatakan, tahun ini BPDPKS menargetkan terdapat 50 proposal yang akan dibiayai.
Sementara itu, selain untuk penelitian dan pengembangan, dana pungutan yang didapatkan oleh BPDPKS tahun ini akan dianggarkan untuk peremajaan (replanting) sebesar 22%, dan untuk pembayaran selisih biodiesel sebanyak 70%. Dana pungutan tersebut juga akan digunakan untuk promosi sawit.
Tahun ini anggaran untuk pembayaran selisih biodiesel diturunkan dari sebelumnya 80%-80% dari total dana pungutan. Hingga saat ini, realisasi pungutan dana sawit yang diterima oleh BPDPKS sekitar Rp 4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News