kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPH Migas: Pertamina perlu mendorong penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi


Rabu, 08 Juli 2020 / 16:51 WIB
BPH Migas: Pertamina perlu mendorong penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi
ILUSTRASI. Terminal BBM Pertamina


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendukung langkah PT Pertamina (Persero) yang terus mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih berkualitas serta ramah lingkungan.

Anggota Komite BPH Migas Henry Achmad mengaku, pihaknya belum bisa memberi komentar panjang-lebar seputar wacana penghapusan BBM jenis Premium. Sebab, wacana tersebut belum resmi terwujud dan perlu kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dan pemerintah.

Baca Juga: Shell jual 35% saham di Blok Masela, ini taksiran perhitungan harganya...

Kendati begitu, wacana seperti itu sah-sah saja muncul mengingat bensin Premium cenderung mulai tidak sesuai lagi terhadap spesifikasi performa kendaraan di masa sekarang. Jika konsumsi produk ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin akan berpengaruh pada kualitas mesin kendaraan.

“Sebagian kendaraan yang cocok dengan premium merupakan produk keluaran bertahun-tahun yang lalu,” ujar dia kepada Kontan, Rabu (8/7).

Oleh karena itu, penting bagi Pertamina untuk mengedukasi masyarakat agar mau beralih mengkonsumsi produk-produk BBM beroktan tinggi yang terbukti lebih berkualitas dan ramah lingkungan, misalnya Pertamax atau Pertamax Turbo.

Produk BBM seperti itu dinilai dapat membuat umur mesin kendaraan lebih awet atau tidak mudah rusak. Produk BBM beroktan tinggi juga relatif lebih hemat atau tidak cepat habis ketika digunakan oleh kendaraan.

Baca Juga: Investasi US$ 20 miliar di Masela lenyap? Ini jalan terjal proyek kebanggaan Jokowi

Henry pun menyebut, antusiasme masyarakat terhadap BBM dengan kadar research octane number (RON) lebih tinggi sebenarnya cukup besar. BPH Migas kerap melakukan kunjungan ke berbagai daerah dan tampak masyarakat tidak keberatan mengurangi produk BBM seperti Premium.

“Yang terpenting edukasi dari Pertamina jangan cuma soal harga BBM-nya saja. Tapi penting sekali pengenalan mendalam benefit BBM yang lebih berkualitas kepada masyarakat,” terang dia.

Di kesempatan berbeda, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, wacana penghapusan Premium merupakan kewenangan penuh pemerintah. Pertamina pun masih terus menjalankan penugasan penyaluran BBM jenis Premium.

Namun demikian, Pertamina juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat supaya dapat beralih menggunakan produk-produk BBM yang lebih berkualitas. Edukasi ini dilakukan melalui program-program promo serta upaya pemasaran lainnya oleh Pertamina.

Baca Juga: Pertamina resmi tunda pembangunan Kilang Bontang

Dalam berita sebelumnya, Pertamina pernah menyampaikan tiga tahapan untuk mengurangi penggunaan BBM yang tidak ramah lingkungan. Tidak hanya BBM jenis RON 88 atau Premium saja yang masuk di dalam daftar tersebut, melainkan juga Pertalite yang memiliki kadar RON 90.

Tahap pertama adalah pengurangan bensin Premium disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong konsumen menggunakan BBM RON 90 ke atas. Tahap kedua, pengurangan bensin Premium dan Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong penggunaan BBM di atas RON 90 ke atas.

Tahap ketiga, simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian, yakni BBM RON 91/92 atau Pertamax dan BBM RON 95 atau Pertamax Turbo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×