Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR akan melakukan uji coba skema pembayaran jalan tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di tahun ini.
Kepala BPJT Danang Parikesit dalam diskusi bertajuk "FGD Penerapan Denda dalam Implementasi Sistem Pembayaran Tol Nontunai Nirsentul MLFF" menyebutkan, uji coba ini dilakukan agar masyarakat atau pengguna jalan tol tidak terkejut dengan skema dan proses pembayaran tol yang baru ini.
"Secara timeline, kami mengharapkan akan memulai proses uji coba di tahun ini. Harapannya, tidak ada technical issue sehingga akan dilakukan implementasi secara bertahap," katanya dalam FGD yang disiarkan secara virtual, Jumat (20/5).
Ia melanjutkan, proses tahapan uji coba akan berlangsung sampai Desember 2022 dan dalam perjanjiannya, impelentasi penuh akan dilaksanakan pada 2023 mendatang.
Sistem MLFF sudah dilakukan simulasi dan saat ini dalam proses research and development oleh pihak terkait. Namun belum diseburkan secara pasti waktu awal uji coba sistem MLFF akan diterapkan. Termasuk, ruas jalan tol mana saja yang diujikan dan bagaimana pengenaan dendanya nanti.
Baca Juga: Implementasi Transaksi Jalan Tol Nirsentuh Bakal Sesuai Jadwal pada Desember 2022
Hanya saja, Danang memastikan bahwa proses peralihan sistem pembayaran tol ke MLFF akan ada transisinya. "Kita akan lakukan secara bertahap. Jadi ini bukan sesuatu yang langsung berubah, kita juga melihat technology readyness-nya, consumer behavior, serta law enforcement readyness-nya. Kita lakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita untuk mengadaptasi teknologi baru ini," kata Danang.
BPJT awalnya menargetkan sistem transaksi MLFF ini bisa diterapkan di Pulau Jawa dan Bali pada akhir 2022. Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone.
Dalam teorinya, perangkat yang akan digunakan untuk kendaraan pribadi pada transaksi nirsentuh MLFF bernama Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU, dan perangkat Electronic Route Ticket di mana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.
Metode transaksi nirsentuh MLFF ini, digadang akan bermanfaat menghilangkan waktu antrian menjadi 0 detik, di mana sebelumnya dengan penggunaan uang elektronik (e-Toll) hanya mengurangi waktu transaksi maksimal 7 detik.
Kemudian, manfaat lainnya seperti efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan. Pengguna jalan juga diuntungkan karena bisa bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan dan juga dapat meningkatkan efisiensi pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat.
Sementara itu, emiten pengelola jalan tol dan infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan menjalankan skema pembayaran jalan tol baru jika sudah diresmikan pemerintah.
"Namun saat ini bagaimana estimasi keuntungan dan kesiapannya, harus menunggu lagi kepastian dan aturan dari pemerintah. Jika pemerintah siap, maka kami juga siap," tutur Ramdani Basri, Presiden Direktur META, Jumat (20/5).
Baca Juga: E-Toll Bakal Diganti dengan MLFF, Nasib Uang Elektronik Perbankan Dipertanyakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News