Reporter: Umi Kulsum | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses kajian moda transportasi modern light rail transit (LRT) sampai ke Bogor dan jalur mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus hingga Tangerang Selatan (Tangsel) terus berlangsung. Jika tak ada aral melintang, mulai pembangunan kedua jalur itu diprediksi tahun 2020 mendatang.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, untuk LRT ke Bogor saat ini penentuan titik terminalnya sedang dikaji. Namun, BPTJ mengusulkan berada di Baranangsiang lantaran di lokasi tersebut akan dibangun transit oriented development (TOD).
Adapun pembangunan LRT menuju Bogor ini menggunakan pembiayaan skema kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU). "Nah kajiannya sedang berproses dan nunggu respon. Walau ini kewenangan pusat tapi kami menunggu respon dari pak walikota," kata Bambang di Jakarta, Jumat (14/12).
Sedangkan MRT yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Tangsel, Bambang bilang juga sedang dilakukan kajian untuk diproses. BPTJ memberikan waktu lima bulan ke depan untuk PT MRT merampungkan kajian untuk segera merealisasikan peta jalur ini.
"Mungkin kuartal pertama 2018 kajian selesai. Setelah itu baru ditentukan pola pembiayaan dan kita evaluasi baru penetapan premarkarsa, lanjut perizinan dan masuk proses tender. Proses itu sampai setahun dari proses feasibility study (FS) ke tender. Berarti 2020 diperkirakan baru bisa mulai," jelas dia. Bambang memproyeksikan pada 2022 nanti koneksi kedua jalur ini akan sepenuhnya beroperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News