Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indonesia berhasil mempertahankan sikapnya menolak impor daging ayam dari Brasil, sehingga membuat Brasil menunda gugatannya untuk tahun ini. Pemerintah optimis memenangkan gugatan negara samba atas Indonesia ke World Trade Organization (WTO).
Syukur Iwantoro, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) menuturkan, tahun ini Brasil tidak melakukan gugatan ke Indonesia. Padahal seharusnya, gugatan lanjutan dilakukan pada Februari mendatang. Namun, Brasil tidak melakukan gugatannya.
“Saat ini kita berhasil melindungi peternak rakyat nasional. Secara perdagangan internasional posisi Indonesia kuat dan bertahan tidak menerima ayam impor kecuali ayam olahan,” tandas Syukur.
Meski begitu, Syukur mengatakan Indonesia tetap siaga jika sewaktu-waktu Brasil kembali mengajukan gugatan ke WTO.
Anton Supit, Ketua Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) gembira jika memang Brasil menarik gugatannya. Kondisi ini akan menguntungkan peternak unggas tanah air. Sebab, jika daging ayam asal Brasil masuk ke pasar Indonesia bakal merusak harga pasar.
Harga ayam lokal bakal jatuh. Padahal saat ini peternak dan pengusaha ayam menanggung beban usaha tinggi. “Tapi Indonesia memang harus menjaga kepentingan hubungan dagang antara dua negara," ujar Anton hari ini (9/3)
Sebagaimana diketahui, Indonesia menolak impor daging ayam Brasil karena tidak lulus syarat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) plus Peraturan Menteri Pertanian terkait kesehatan hewan. Perbedaan Brasil dengan Indonesia dalam cara pemotongan ayam.
Misalnya, di Brasil cara potong ayam hanya sampai kepalanya lepas. Cara potongnya dari belakang cara potong ini amat bertentangan dengan MUI. Indonesia cara potong daging ayam haruslah satu-satu. Agar ada jaminan bahwa aman dan memenuhi kaidah kesehatan jasmani dan rohani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News