Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk menargetkan produksi batubara sepanjang tahun ini sebesar 8,6 juta ton. Angka ini meningkat 11% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar 7,74 juta ton.
Pencapaian tambahan produksi ini antaralain akan didapat dari beroperasinya tambang di Blok Bara 1 & 2, yang berlokasi di Kalimantan Timur. Sementara mayoritas produksi masih mengandalkan anak usaha yakni PT Antang Gunung Meratus (AGM). Tahun ini mereka menargetkan produksi dari AGM sebesar 7,1 juta ton.
Demikian disampaikan dalam paparan tertulis manajemen yang disampaikan Sekretaris Perusahaan Baramulti Suskessarana F. Bernadeth Conny kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/3). Paparan tersebut merupakan bahan paparan publik yang akan di gelar pada Selasa (15/3) pekan depan di Jakarta.
Untuk mendukung target produksi ini, emiten dengan kode saham BSSR ini telah mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 6,6 juta. Dana ini diantaranya akan dipakai untuk membangun fasilitas infrastruktur senilai US$ 2,85 juta. Sementara untuk membeli mesin dan alat berat dialokasikan anggaran US$ 1,1 juta. Adapun untuk keperluan dukungan bagi fasilitas lain mencapai US$ 2,65 juta.
Belanja modal yang dialokasikan tahun ini memang lebih kecil ketimbang tahun lalu. Pada 2015 perusahaan ini menganggarkan belanja modal sekitar US$ 7,02 juta. Dana belanja modal 2015 mereka pakai untuk membangun conveyor dan Macgregor Crane senilai US$ 3,975 juta, lalu untuk Crushing Plant US$ 1,159 sisanya untuk fasilitas pendukung US$ 1,036 juta.
Sebagai gambaran, pada 2015 lalu volume penjualan BSSR mencapai 7,5 juta ton. Sebesar juta untuk ekspor dan 500.000 ton untuk pasar dalam negeri.
Pangsa pasar terbesar menuju India yakni mencapai 87%. Sementara kekOrea Selatans ebesar 3,6% dan negara lain seperti Filipiha, Spanyol dan Hong Kong, sebesar 2,55%. Adapun porsi penjualan ke dalam negeri cuma 6,74%.
Sepanjang tahun lalu perusahaan ini mencatatkan penjualan Rp 259,02 jua atau naik 19,3% dari tahun 2014 sebesar US$ 217,11 juta. Sementara laba bersih naik 9,8 kali lipat dari US$ 2,53 juta pada 2014 menjadi US$ 27,38 juta tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News