kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BTON efesiensi dengan kurangi distribusi


Selasa, 29 November 2016 / 10:40 WIB
BTON efesiensi dengan kurangi distribusi


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Betonjaya Manunggal Tbk tampaknya masih terseok-seok menghadapi lesunya perekonomian yang belum membaik di tahun ini. Ini tercermin dari laporan keuangan produsen besi beton itu di kuartal III-2016 yang mencatat  penurunan pendapatan 16,5% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 55,7 miliar. Tahun ini  hanya menorehkan angka Rp 46,5 miliar. 

Andy Soesanto, Direktur yang menjabat Sekretaris Perusahaan BTON, mengatakan perusahaan ini sangat tergantung bahan baku yang disuplai dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST). "Karena penjualan Gunawan Dianjaya  sedang menurun, kami juga demikian, apalagi produksi besi beton sangat tergantung pada Gunawan Dianjaya," katanya kepada KONTAN, Senin (27/11) 

Penjualan merosot kartena BTON sudah tidak mendistribusikan produk ke beberapa kota, seperti Papua, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Saat ini, BTON mendistribusikan produk hanya di Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Yogyakarta.

"Efisiensi kami menekan biaya dengan lebih banyak memasarkan ke Jawa Timur, lebih hemat biaya logistik dan sebagainya, selain itu kami juga lebih mengerti pasar di Jatim ini,” jelas Andy.

Tahun ini BTON menargetkan pendapatan antara Rp 60 miliar-Rp 65 miliar. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Betonjaya sangat mengharapkan keadaan pasar pulih, karena berdampak pada meningkatnya bahan baku yang tersedia. "Otomatis, jika bahan baku tersedia kami bakal bisa menggenjot dan produksi lebih banyak," kata Andy.

Saat ini utilisasi pabrik Betonjaya di Gresik, Jawa Timur baru mencapai 40%. "Kami belum berencana menambah utilisasi pabrik, kami menunggu pasokan bahan baku meningkat, maka produksi kami ikut meningkat,” ujarnya.

Sebab, di sisa dua bulan ini  perusahaan optimistis bisa mencapai target karena bulan November perusahaan sudah memproduksi 900 ton, sehingga menambah pendapatan. Asal tahu, saat ini produksi Betonjaya Manunggal antara 1.000 ton-1.500 ton perbulan, dan pihaknya sangat berharap dengan proyek infrastruktur yang menggeliat akan berdampak pada bisnisnya.

Betonjaya akan melihat kondisi ke depan sembari berharap, proyek pemerintah seperti perumahan membaik. "Kalau membaik dan bagus kami akan meningkatkan produksi menjadi 25.000 ton pertahun,  sama seperti pencapaian tahun 2008 dan 2010 lalu,” katanya

Menurut Andy, terkait target di tahun 2017, pihaknya akan mengevaluasi terlebih dahulu dan melihat peluang di Maret mendatang. Apabila kondisi membaik, maka Betonjaya optimistis meningkatkan produksi tersebut.

Sekadar informasi, Betonjaya memasarkan produk-produknya hanya pada distributor. Tahun ini maupun tahun depan belum ada rencana membidik proyek maupun pembangunan rumah dan lainnya. Produk Betonjaya misalnya, besi beton, missroll dan lain-lain serta waste plate.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×