Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Wika Beton Tbk optimistis tahun depan bisa meraih pertumbuhan kinerja yang lebih baik. Perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten WTON ini menargetkan kontrak baru tahun depan minimal tumbuh 15%-20%. Pendapatan juga dibidik bisa tumbuh dengan angka yang sama dengan kontrak anyar tersebut.
Untuk mencapai target tersebut, Wika Beton akan fokus melakukan bersinergi dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Maklum induk perusahaan tersebut sedang menggarap banyak proyek infrastruktur. "Kita akan menyuplai kebutuhan beton parcetak dan beton curah atau ready mix untuk proyek yang digarap WIKA grup," katanya Puji Haryadi pada KONTAN, Minggu (13/11).
Selain itu, WTON juga akan tetap mengejar kontrak carry over dari proyek infrastruktur yang sedang garap tahun ini seperti LRT Jabodetabek, MRT elevated, jalan tol, inner boring PLTU Batang, inner borring untuk proyek penahan pantai Jakarta dan lain-lain,
Selain itu, Wika Beton juga akan membidik pasar ekspor untuk proyek infrastruktur di Asia Tenggara melalui anak usahanya PT CLT yang berlokasi di Batam. Namun nilainya hanya sekitar Rp 20 miliar karena persaingan di pasar ASEAN sangat besar.
Adapun target kontrak baru tersebut belum memasukkan potensi yang bisa diperoleh dari proyek kereta api cepat (HSR) yang digarap induknya lantaran finasial closing proyek tersebut masih belum rampung hingga saat ini.
Tambah kapasitas pabrik
Selain terus mengejar kontrak, Wika Beton juga akan terus menambah kapasitas produksi. Saat ini mereka tengah memproses perizinan pembangunan pabrik berkapasitas 250.000 ton-300.000 ton per tahun di Subang, Jawa Barang di atas lahan 30 hektare (ha). Pabrik ini diharapkan akan menambah kapasitas produksi mereka yang saat ini 2,6 juta ton per tahun.
Puji mengatakan segala proses perizinan pabrik tersebut diharapkan rampung awal Desember mendatang dan bisa berproduksi semester I tahun depan. Selain itu, WTON akan melakukan tambahan kapasitas produksi tahun depan lewat pembangunan mobile plant di Sulawesi Utara berkapasitas 100.000 ton per tahun.
Saat ini sebetulnya Wika Beton sudah memiliki lahan di Balikpapan seluas 26 ha untuk dibangun pabrik. Namun pembangunan tersebut belum akan dilakukan dalam waktu dekat lantaran pasar disana dinilai belum cukup bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News