Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Ketua Masyarakat Pecinta Buah dan Sayur Nusantara (MPBSN), Mieke Suswono berpendapat, sejatinya buah lokal lebih baik daripada buah-buahan impor, karena tidak ada treatment (penanganan) pasca panen berupa pengawetan.
Menurutnya, tampilan yang baik di supermarket belum tentu memiliki kualitas yang baik.
"Rantai distribusi buah lokal juga lebih pendek dibanding impor. Buah dan sayur nusantara paling aman untuk dikonsumsi karena bebas treatment dan penyakit yang bisa ditimbulkan dalam perlakuan pasca panen," kata Mieke dalam talkshow September "Horti" Ceria, di lapangan Monas, Jakarta, Minggu (29/9/2013).
Istri Menteri Pertanian Suswono itu mengatakan, MPBSN yang baru dideklarasikan pada 26 Oktober 2012 lalu memiliki program jangka pendek yaitu memberi edukasi kepada masyarakat bagaimana mengonsumsi buah dan sayur yang sehat, segar dan aman. Selain itu, MPBSN juga akan mengajak masyarakat untuk lebih mencintai produk hortikultura dalam negeri.
"Di samping petani meningkatkan produktivitas buah dan sayur di Indonesia, kita anak bantu mempromosikan," ujarnya.
MPBSN juga akan memberikan edukasi tentang manfaat buah dan sayuran sehingga produk hasil petani bisa terus diserap pasar, terlebih saat panen raya.
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, yang juga hadir sebagai pembicara dalam kesempatan tersebut mengatakan, kebiasaan masyarakat yang suka membeli produk impor sebenarnya hanya persoalan gengsi.
"Kita jangan mau ditipu penampilan. Walaupun di karantina lolos tetapi logikanya sehebat apapun cold storage, jika produk disimpan 2 minggu pasti kualitas akan berkurang," jelasnya.
Ia pun mengakui, meski penanganan pasca panen produk hortikultura lokal masih sederhana, namun kualitasnya lebih baik dari produk impor. (Estu Suryowati/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News