kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Budidaya patin dan lele dikembangkan di pedesaan


Jumat, 08 Mei 2015 / 14:31 WIB
Budidaya patin dan lele dikembangkan di pedesaan
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki minta investor segera masuk ke tiga aset investasi ini saat harga emas kembali mencapai titik tertinggi.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perikanan budidaya menjadi salah satu pendukung ketahanan pangan nasional. Pengembangan perikanan budidaya ini menjadi salah satu prioritas, khususnya budidaya ikan air tawar seperti lele dan patin.

Dari data statistik menunjukkan, dua jenis ikan air tawar ini merupakan komoditas yang mendukung ketahanan pangan dan mendorong pengembangan budidaya perikanan pedesaan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, pengembangan perikanan budidaya air tawar ini juga termasuk bagian dari pengembangan perikanan budidaya di kawasan Asia Pacifik yang sepakat mendukung pengembangan perikanan budidaya di kawasan pedesaan.

Pengembangan ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat pedesaan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan giji masyarakat setempat. "Pengembangan ini meliputi pengelolaan kawasan perikanan budidaya pedesaan dan skala kecil yang terintegrasi," ujar Slamet, Jumat (8/5).

Slamet menjelaskan berdarakan data statistik perikanan budidaya tahun 2010 – 2014, produksi perikanan budidaya telah mengalami peningkatan sekitar 23 % per tahun dengan komoditas yang mengalami peningkatan diatas 20 % per tahun adalah rumput laut 27%, udang vaname 20%, patin 25% dan lele 26%.

Dengan demikian, porsi produksi patin dan lele akan ditingkatkan lagi, khususnya di kawasan pedesaan. Selain karena jenis ikan ini mudah dibudidaya, harganya juga masih terjangkau masyarakat menengah ke bawah.

Dengan pengembangan budidaya ikan air tawar maka program pembangunan perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan dapat dicapai. Kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional juga mendukung peningkatan daya saing produk perikanan budidaya, khususnya di kawasan Asean tahun 2015 ini.

Selain itu, seluruh anggota NACA GCM (Network of Aquaculture Centres in Asia Pacific Governing Council Meeting) sepakat mengembangkan program sertifikasi perikanan budidaya yang sifatnya regional. Dengan adanya sertifikat, maka produk perikanan budidaya anggota NACA dapat bersaing di pasar global. Untuk mematangkan program sertifikasi ini, negara-negara anggota NACA akan melakukan pertemuan khusus di Thailand dalam waktu dekat.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×