kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Buka lowongan 5.000 karyawan, Alibaba Cloud: Talent muda Indonesia berpotensi


Rabu, 10 Juni 2020 / 20:02 WIB
Buka lowongan 5.000 karyawan, Alibaba Cloud: Talent muda Indonesia berpotensi
ILUSTRASI. Suasana peluncuran data center kedua Alibaba Cloud di Jakarta, Rabu (9/1). Data center Alibaba Cloud ini akan menyediakan kapasitas yang lebih tinggi dan kemampuan disaster recovery yang lebih kuat, memungkinkan pelanggan untuk melakukan mission-critical


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alibaba Cloud membuka lowongan jabatan di berbagai divisi cloud computing, menyusul pemberitaan Alibaba Group yang membuka 5.000 jabatan di China.

Leon Chen, Country Manager Alibaba Cloud Indonesia menyatakan tidak hanya di China, pihaknya akan membuka lowongan secara global untuk mencari kandidat terbaik yang mengisi jabatan di divisi solution architect, business development, dan lain-lain.

"Jadi rekrutmen tidak hanya berlaku di China tetapi secara global. Di Indonesia sendiri, Alibaba melihat banyak talent muda yang giat belajar dan berpotensi menjadi aset berarti bagi perusahaan," ungkap Leon pada sesi Online Media Briefing Alibaba Cloud, yang berlangsung secara virtual, Rabu (10/6).

Baca Juga: Alibaba Cloud bersama RS Omni dan Eka Hospital menyediakan teknologi CT Scan

Sebagai informasi, perusahaan yang didirikan Jack Ma itu diberitakan tengah membuka 5.000 lowongan pekerjaan untuk mengisi berbagai jabatan di divisi cloud computing.

Lowongan kerja di perusahaan yang bersaing ketat dengan Amazon, untuk menjadi e-commerce terbesar di dunia, itu saat ini telah dibuka hingga akhir tahun fiskal Alibaba pada 31 Maret 2021.

Karyawan yang tengah dicari Alibaba akan ditempatkan di berbagai spesialisasi pekerjaan, mulai dari networks (jaringan), database, server, chip, dan artificial intelligence (kecerdasan buatan).

"Perjalanan transformasi digital untuk bisnis di China, yang sebelumnya diperkirakan akan memakan waktu tiga hingga lima tahun, sekarang kemungkinan akan dipercepat untuk diselesaikan dalam waktu satu tahun," kata Presiden Alibaba Cloud Intelligence Jeff Zhang, dilansir dari Reuters,.

Alibaba menambah jumlah karyawan setelah pada April 2020 lalu menyampaikan komitmen untuk membelanjakan 200 miliar yuan (US$ 28 miliar) dalam tiga tahun ke depan untuk membangun lebih banyak data center.

Ekspansi ini didorong lonjakan permintaan terhadap cloud computing di banyak negara akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Alibaba Cloud luncurkan Apsara, layanan cloud native di Indonesia

Merujuk data firma riset Gartner, saat ini Alibaba merupakan penyedia layanan cloud computing terbesar di Asia, dan ranking ketiga di dunia.

Sepanjang tahun fiskal 2020 yang berakhir 31 Maret 2020, pendapatan Alibaba dari bisnis cloud computing melonjak 62% year on year menjadi 40 miliar yuan (US$ 5,7 miliar).

Di Indonesia sendiri, Alibaba Cloud telah memiliki dua data center, yang mulai beroperasi pada tahun 2018 dan 2019. Pusat data tersebut telah mendapatkan sertifikat keamanan dan lisensi termasuk Keamanan Informasi ISO 27001 sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo No. 4 Tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×