kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukalapak gelar literasi digital ke masyarakat


Senin, 10 September 2018 / 10:52 WIB
Bukalapak gelar literasi digital ke masyarakat
Najwa Shihab saat BukaTalks bersama Bukalapak


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukalapak berupaya memperluas literasi digital dan membangun semangat pemanfaatan media digital yang lebih positif, melalui gelaran BukaTalks bertajuk “Literasi Era Digital” yang diselenggarakan di Kantor Bukalapak di bilangan Kemang.

Bukalapak menggandeng sederet pakar media diantaranya, Najwa Shihab yang merupakan jurnalis dan founder Narasi TV, Ardyan M. Erlangga, Managing Editor Vice Indonesia, serta Dahlan Dahi, Director Tribunnews.com.

Budi Putra selaku Associate Vice President of Content Bukalapak mengatakan, BukaTalks merupakan program rutin Bukalapak yang bertujuan untuk membangun wadah bagi para kreator dan inovator dari berbagai bidang untuk saling berbagi cerita inspiratif.

"Di acara BukaTalks kali ini, Bukalapak mengajak seluruh masyarakat untuk dapat memanfaatkan media digital sebagai sarana bertukar pikiran dan wadah informasi berbobot yang dapat memicu inovasi. Kami mengundang tiga pakar media yang memiliki semangat yang sama untuk membangun media digital dengan cara dan perspektif mereka masing-masing," ujarnya dalam siaran pers, Senin (10/9).

Bukalapak melihat bahwa penetrasi internet di Indonesia merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk memicu inovasi dan kreativitas masyarakat. Berdasarkan hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, sebanyak 143,26 juta dari 262 juta penduduk Indonesia sudah melek internet.

Artinya, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 54,68% dari total keseluruhan penduduk Indonesia. Selebihnya, hasil riset yang dirilis oleh wearesocial.com menunjukkan bahwa durasi penggunaan internet di Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia dengan rata-rata durasi 8 jam 51 menit setiap harinya. Untuk itu, pelaku media digital memegang peranan penting dalam terciptanya arus informasi digital yang positif serta membangun.

Bukalapak berkomitmen untuk turut membangun Indonesia melalui beragam program edukatif dan informatif yang disajikan secara konsisten, seperti BukaReview, BukaMusik, BukaPaket, BukaKisah, serta cuplikan BukaTalks. Hal ini merupakan salah satu langkah nyata Bukalapak dalam memberikan kontribusi positif dalam perkembangan industri digital.

Semangat yang sama juga diutarakan Najwa Shihab yang merupakan jurnalis dan founder Narasi TV. Dirinya menyampaikan ada perubahan besar dalam cara kita mengonsumsi informasi. Hal ini membuat relasi antara jurnalis dan pembuat konten semakin dekat dengan publiknya, sehingga komunikasi yang terjadi bukan lagi satu arah namun dua arah.

"Untuk itu konten, kolaborasi, komunitas, dan kemampuan untuk membuat hal penting menjadi menarik menjadi kunci utama dalam perkembangan media digital. Apapun yang tampil di layar kita akan melebihi waktu, melampaui generasi, membentuk wajah dan kepribadian negeri. Melalui acara BukaTalks ini, saya mengajak seluruh masyarakat untuk dapat memanfaatkan media digital sebagai sarana bertukar pikiran yang berbobot dan edukatif. Masyarakat harus sadar bahwa begitu memasuki dunia internet, rekam jejak digital menjadi abadi," tambahnya.

Meluasnya penetrasi digital dan perubahan perilaku masyarakat Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri bagi media massa. Dahlan Dahi selaku Director Tribunnews.com mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi memberikan warna baru dalam industri media.

"Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, kita harus lihai dalam melihat perilaku audiens. Sekarang informasi dapat diakses di manapun dan kapanpun dengan sangat mudah melalui gawainya, sehingga masyarakat terbiasa dengan laju informasi yang cepat. Media harus kreatif menyajikan informasi yang tidak saja relevan, tapi juga punya value kepada pembaca," ujarnya.

Ardyan M. Erlangga, Managing Editor Vice Indonesia menyampaikan media digital memiliki tantangan tersendiri. Sebagai pelaku, kita harus pintar dalam memilah informasi mana yang layak untuk dipublikasi dan yang tidak. Selain itu, pemilihan topik dan media komunikasi juga menjadi hal yang krusial dalam menggaet penonton atau pembaca.

"Untuk itu, perspektif baru dari sebuah peristiwa dan kepiawaian memilih topik yang belum ada di media lain merupakan strategi kami dalam mengisi ruang di industri media digital. Dengan pendekatan imersif, topik tidak harus selalu baru tapi bisa dikemas berbeda, segar dan bisa ditonton atau dibaca kapan saja," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×