kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Bukan Hanya Tarif, Bahlil Beberkan Alasan Dibukanya Impor Minyak dan LPG dari AS


Rabu, 09 April 2025 / 17:06 WIB
Bukan Hanya Tarif, Bahlil Beberkan Alasan Dibukanya Impor Minyak dan LPG dari AS
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap alasan pemerintah menambah volume impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak dari Amerika Serikat (AS). Hal ini tidak hanya dilakukan sebagai salah satu strategi guna merespon kebijakan resiprokal. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap alasan pemerintah menambah volume impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak dari Amerika Serikat (AS). Hal ini tidak hanya dilakukan sebagai salah satu strategi guna merespon kebijakan resiprokal. 

Menurutnya nilai keekonomian dari impor LPG dan minyak dari AS sama dengan impor dari negara-negara Timur Tengah.

"Contoh, LPG belinya dari Amerika. Logikanya kan harusnya lebih mahal karena transportasinya. Tapi buktinya harga LPG dari Amerika sama, dengan kita beli dari Middle East," kata Bahlil saat ditemui di kantor ESDM, Rabu (09/04).

Baca Juga: Negosiasi Kebijakan Tarif Resiprokal, Indonesia akan Impor LNG dan LPG dari AS

Perhitungan dalam skala bisnis ini menurut Bahlil harus dipertimbangkan dengan baik agar masyarakat dapat menerima LPG dan minyak dengan harga yang kompetitif.

"Dalam bisnis kan yang penting adalah produk yang diterima di negara kita adalah dengan harga yang kompetitif," bebernya.

Bahlil juga mengatakan, ia telah mendapat perintah langsung dari Prabowo, untuk melihat potensi barang apa saja yang bisa dibeli lebih banyak dari AS. Khususnya di sektor energi, dimana 54% impor LPG Indonesia masih berasal dari AS. 

"Kita tahu bahwa impor minyak kita cukup besar. Ini yang kami lagi meng-exercise untuk kemudian dijadikan salah satu komoditas yang bisa kita beli di Amerika," ujarnya.

Baca Juga: Stop Ketergantungan LPG Impor, Pemerintahan Prabowo Disarankan Segera Perluas Jargas

Menurut perhitungannya, khusus untuk minyak, impor Indonesia dari Amerika Serikat baru sekitar 4%. Sedangkan sisanya masih berasal dari Singapura, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin. 

"Kita akan meng-excercise (lebih banyak impor dari Amerika Serikat), sehingga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan kita," imbuhnya. 

Namun, bukan berarti impor minyak dari negara-negara tersebut bakal dihentikan.

"Ya tidak disetop juga. Volumenya yang mungkin dikurangi," tegas Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×