kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Bukan Hanya Tarif, Bahlil Beberkan Alasan Dibukanya Impor Minyak dan LPG dari AS


Rabu, 09 April 2025 / 17:06 WIB
Bukan Hanya Tarif, Bahlil Beberkan Alasan Dibukanya Impor Minyak dan LPG dari AS
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap alasan pemerintah menambah volume impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak dari Amerika Serikat (AS). Hal ini tidak hanya dilakukan sebagai salah satu strategi guna merespon kebijakan resiprokal. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap alasan pemerintah menambah volume impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak dari Amerika Serikat (AS). Hal ini tidak hanya dilakukan sebagai salah satu strategi guna merespon kebijakan resiprokal. 

Menurutnya nilai keekonomian dari impor LPG dan minyak dari AS sama dengan impor dari negara-negara Timur Tengah.

"Contoh, LPG belinya dari Amerika. Logikanya kan harusnya lebih mahal karena transportasinya. Tapi buktinya harga LPG dari Amerika sama, dengan kita beli dari Middle East," kata Bahlil saat ditemui di kantor ESDM, Rabu (09/04).

Baca Juga: Negosiasi Kebijakan Tarif Resiprokal, Indonesia akan Impor LNG dan LPG dari AS

Perhitungan dalam skala bisnis ini menurut Bahlil harus dipertimbangkan dengan baik agar masyarakat dapat menerima LPG dan minyak dengan harga yang kompetitif.

"Dalam bisnis kan yang penting adalah produk yang diterima di negara kita adalah dengan harga yang kompetitif," bebernya.

Bahlil juga mengatakan, ia telah mendapat perintah langsung dari Prabowo, untuk melihat potensi barang apa saja yang bisa dibeli lebih banyak dari AS. Khususnya di sektor energi, dimana 54% impor LPG Indonesia masih berasal dari AS. 

"Kita tahu bahwa impor minyak kita cukup besar. Ini yang kami lagi meng-exercise untuk kemudian dijadikan salah satu komoditas yang bisa kita beli di Amerika," ujarnya.

Baca Juga: Stop Ketergantungan LPG Impor, Pemerintahan Prabowo Disarankan Segera Perluas Jargas

Menurut perhitungannya, khusus untuk minyak, impor Indonesia dari Amerika Serikat baru sekitar 4%. Sedangkan sisanya masih berasal dari Singapura, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin. 

"Kita akan meng-excercise (lebih banyak impor dari Amerika Serikat), sehingga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan kita," imbuhnya. 

Namun, bukan berarti impor minyak dari negara-negara tersebut bakal dihentikan.

"Ya tidak disetop juga. Volumenya yang mungkin dikurangi," tegas Bahlil.

Selanjutnya: Tak Lagi Turun, Trafik Layanan XL Axiata (EXCL) Melonjak 21% saat Libur Lebaran

Menarik Dibaca: Waspada Hujan Petir di Jogja, Intip Ramalan Cuaca Besok di Wilayah DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×