kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukit Asam (PTBA) siapkan belanja modal Rp 6,5 triliun untuk tahun depan


Sabtu, 08 Desember 2018 / 15:30 WIB
Bukit Asam (PTBA) siapkan belanja modal Rp 6,5 triliun untuk tahun depan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp 6,5 triliun untuk tahun depan. Anggaran belanja tersebut sama dengan tahun ini.

Sejauh ini, sumber capex 2019 berasal dari kas internal Bukit Asam. "Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan dana dari luar perusahaan jika mungkin dan dibutuhkan," kata Suherman, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (7/11).

Hingga 30 September 2018 lalu, Bukit Asam masih memiliki kas dan setara kas senilai Rp 6,06 triliun. Dana lancar tersebut naik lebih dari 1,5 kali lipat ketimbang posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3,56 triliun.

Adapun tujuan penggunaan capex tahun depan untuk investasi rutin, berupa peremajaan alat produksi pertambangan. Mereka juga berencana mencuil capex untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan dan membiayai sejumlah proyek strategis.

Belanja alat produksi baru di 2019 nanti untuk mendukung target produksi batubara Bukit Asam yang mencapai 27,3 juta ton. Sebanyak 5 juta ton di antaranya adalah batubara dengan kalori tinggi. Sebagai catatan, batubara kalori tinggi memiliki harga jual yang lebih stabil ketimbang batubara kalori rendah.

Target volume produksi tahun depan 7,06% lebih besar dibanding proyeksi realisasi produksi sepanjang tahun ini sebanyak 25,5 juta ton batubara. Dari Januari hingga Oktober 2018, Bukit Asam sudah mengeduk 22,4 juta ton batubara. Sementara total volume produksi batubara kalori tinggi per November mereka mencapai 500.000 ton.

Dengan target produksi batubara yang meningkat, Bukit Asam bakal lebih leluasa memasarkan produk. Mereka ingin memperluas pasar ekspor. "Kami coba memperluas pasar kami dari pasar tradisional, seperti China dan India," ungkap Suherman.

Sementara proyek strategis yang akan kecipratan dana capex 2019 adalah pabrik gasifikasi. Bukit Asam berencana membangun dua pabrik gasifikasi batubara di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, dan Peranap, Riau. Biaya investasi pabrik di Tanjung Enim sekitar US$ 3 miliar, sedangkan untuk pabrik Peranap kurang lebih sebesar US$ 2 miliar.

Proyek lain yang sudah masuk dalam daftar pekerjaan rumah Bukit Asam adalah pembangkit listrik. Perusahan berkode saham PTBA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim berkapasitas 2x620 megawatt (MW). Target penyelesaian pembangunan proyek itu pada 2022 nanti.


Mengincar PLTS


Selain proyek setrum berkapasitas besar, Bukit Asam juga mulai merambah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Sekadar mengingatkan, sebelumnya perusahaan ini mengikuti tiga tender PLTS di Sumatra. Masing-masing pembangkit memiliki kapasitas daya sebesar 35 MW, 33,68 MW, dan 30 MW.

Sejauh ini, Bukit Asam masih dalam tahap pembahasan dengan mitra bisnis. Manajemen perusahaan pelat merah ini berharap bisa menemukan kata sepakat dengan mitra bisnis di tahun depan.

Sambil menunggu hasil tender, Bukit Asam mengkaji pengembangan PLTS lain di Sumatra Barat dengan kapasitas 200 MW. Nilai investasinya sekitar US$ 197 juta.

Realisasinya nanti tergantung pada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Kami sedang rencanakan, tapi kan, tergantung dengan PLN untuk masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN," terang Arviyan Arivin, Direktur Utama Bukit Asam, kepada Kontan.co.id, kemarin (7/12).

Bukit Asam pun ingin menjalin kerjasama dengan PT Angkasa Pura (AP) I dan II. Menurut rencana awal, mereka ingin mengembangkan PLTS di area bandar udara (bandara). Produksi listrik dari pembangkit itu untuk menopang operasional bandara. Kalau tak meleset, target realisasinya di 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×