kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulan ini, PT Pagilaran genjot produksi teh 20%


Selasa, 21 Februari 2012 / 14:21 WIB
Bulan ini, PT Pagilaran genjot produksi teh 20%
ILUSTRASI. Buncis


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Pagilaran, pengelola perkebunan teh menargetkan pertumbuhan produksi teh sebesar 20% bulan ini ketimbang bulan Januari lalu. Kenaikan produksi berasal dari program intensifikasi lahan yang dilakukan di perkebunan teh milik mereka di Batang, Jawa Tengah.

Rachmad Gunadi, Direktur Utama PT Pagilaran menyatakan, realisasi produksi teh Januari mencapai 700 ton, sementara Februari produksi diharapkan naik menjadi 840 ton. "Namun produktivitas teh bisa terpengaruh kondisi cuaca," kata Rachmad kepada KONTAN (21/2).

Setiap tahun PT Pagilaran menggelar program intensifikasi lahan sebanyak 2,5% sampai 5% dari total lahan yang dimiliki. Sementara untuk program peremajaan, PT Pagilaran akan melakukannya di lahan 30 hektare (ha) per tahun. Saat ini, total lahan perkebunan teh milik PT Pagilaran mencapai 1.113 ha.

Sekedar informasi, produksi teh PT Pagilaran tahun 2011 lalu mencapai 6.000 ton. Tahun ini manajemen menargetkan produksi naik 30%, dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 7.800 ton.

Selain memiliki lahan perkebunan teh sendiri, PT Pagilaran juga memiliki lahan perkebunan teh plasma. Jumlah produksi teh dari petani plasma binaan PT Pagilaran itu bisa mencapai 700 ton per bulan.

Menurut Rachmad, usia rata-rata tanaman teh di perusahaan saat ini relatif sudah tua, dan sudah berumur lebih dari 25 tahun. Walau begitu, produktivitasnya masih bisa dipertahankan.

Jenis teh yang di tanam PT Pagilaran adalah jenis teh hitam ortodok yang memiliki harga jual sekitar Rp 8.000 per kilogram (kg) sampai Rp 16.000 per kg.

Perlu diketahui, PT Pagilaran memiliki unit perkebunan di beberapa tempat, antara lain: Jatilawang, Kaliboja, Pagilaran, Samigaluh, Segayung Utara, dan Sidoharjo. Selain memproduksi teh, perusahaan juga memiliki bisnis kakao, kopi, kelapa, cengkeh, dan kina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×