Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan kembali menugaskan Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 500.000 ton hingga Juli 2018.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dari Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan, penugasan ini diberikan sesuai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas). "Penugasan ini dalam rangka penguatan stok pemerintah dan stabilisasi harga," ujar Oke kepada Kontan.co.id, Rabu (16/5).
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menolak membahas impor beras sebanyak 500.000 ton ini. "Saya bicara tentang stok dari lokal," ujar Amran seusai melantik 6 pejabat pimpinan tinggi tingkat pratama, lingkup Kementerian Pertanian.
Menurut Amran, pihaknya fokus pada produksi beras di Tanah Air. Dia pun mengatakan, pada Juni tahun ini, luas panen akan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, dia memperkirakan luas panen pada Juni mendatang minimal 1,7 juta hektare. Sementara, di tahun-tahun sebelumnya biasanya luas panen pada Juni hanya sekitar 1,2 juta - 1,3 juta hektare.
Amran pun menyampaikan, untuk melihat kondisi panen dan stok beras, bisa melihat dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Dia bilang, saat ini stok beras di PIBC sudah mencapai 40.000 ton, sementara beberapa tahun lalu, stok beras hanya berkisar 18.000 - 20.000 ton. "Berarti naik dua kali lipat," kata Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News