kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Bulog datangkan daging sapi beku awal November


Senin, 05 Oktober 2015 / 19:13 WIB
Bulog datangkan daging sapi beku awal November


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perum Bulog segera merealisasikan impor daging sapi beku mulai bulan depan dari Selandia Baru. Bulog akan mendatangkan daging beku secara bertahap mulai awal November 2015 sampai Desember 2015 sebanyak 10.000 ton.

Bulog menganggarkan dana sekitar Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar dari kas internal untuk pembelian sapi beku tersebut.

Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan pada awal November 2015, Bulog akan mendatangkan sebanyak 2.000 ton sapi beku untuk tahap pertama, dan setelah itu berturut-turut akan didatangkan sampai mencapai volume 10.000 ton sebelum akhir tahun.

Pembelian daging dari Selandia Baru, tandas Wahyu dilakukan karena dinilai harganya relatif lebih terjangkau sehingga daging sapi beku bisa dijual dengan harga di bawah Rp 100.000 per ton.

"Kita hitungannya harga pokok rata-rata pembelian sebesar Rp 70.000 per kilogram." ujar Wahyu kepada KONTAN, Senin (5/10).

Wahyu mengatakan, Bulog telah memperhitungkan pembelian daging beku ini dengan kenaikan kurs rupiah. Namun dari hitungan sementara, penjualan daging sapi beku ini di dalam negeri masih bisa dilepas di harga kisaran di bawah Rp 100.000 per kg.

Angka persisnya, lanjut Wahyu sangat tergantung dari hitungan harga pokok pembelian. Wahyu berharap perhitungan Bulog tersebut tidak meleset sehingga harga daging dalam negeri akan tetap aman menyambut perayaan Natal dan Tahun baru di akhir tahun.

Sementara itu, untuk impor sapi siap potong, Wahyu bilang, Bulog telah memutuskan tidak melanjutkan impor. Artinya, penugasan impor sapi siap potong sebanyak 50.000 ekor beberapa waktu lalu hanya sempat direalisasikan sebanyak 7.369 ekor dari Australia. "Jadi sudah dihentikan pembeliannya," imbuhnya.

Penghentian pembelian sapi siap potong ini dilakukan Bulog telah mendapatkan masukan dari DPR yang menilai impor sapi hidup bertentangan dengan Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Bulog akhirnya memilih menghentikan kendati dalam Permentan No.48 tahun 2015 yang telah direvisi masih memberikan kesempatan kepada Bulog untuk menyelesaikan penugasan impor 50.000 ton sapi siap potong. "Kami tidak mau ini jadi polemik ke depan," tutur Wahyu.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan untuk menambah stok daging sapi dalam negeri, pihaknya telah menawarkan kepada para investor untuk berinvestasi peternakan sapi di Indonesia. Ada lahan seluas 350.000 hektare (ha) di Kalimantan, Sulawesi dan Merauke. Dengan banyaknya peternakan sapi dalam negeri, maka pemerintah optimis ketersediaan daging sapi aman dalam beberapa tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×