Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mengklaim telah berhasil menstabilkan inflasi harga pangan pokok, terutama beras melalui langkah stabilisasi cadangan dan harga beras. Sepanjang tahun 2018, dalam catatan Bulog, telah menekan harga beras 2018 hingga kisaran Rp 11.606 per kilogram (kg).
Direktur Operasional Pelayanan Publik (OPP) Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyampaikan, realisasi operasi pasar sepanjang tahun 2018 berhasil menekan angka inflasi 2018 akan bahan pangan pokok terutama pada komoditas beras yang sebagai pangan pokok masyarakat Indonesia memiliki porsi sebesar 0.13% terhadap inflasi di tahun 2018.
"Itu karena kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium CBP (Cadangan Beras Pemerintah) tahun 2018 lebih besar dari pada lima tahun terakhir yaitu lebih dari 500.000 ton secara nasional," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/1).
Tri melanjutkan, sepanjang 2018 lalu Bulog sesuai arahan rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian menargetkan gelontor beras medium sampai dengan 15.000 ton per hari secara nasional. Tapi sampai dengan akhir Desember baru teralisasi mencapai rata-rata 9.000 ton per hari.
Adapun selain melakukan operasi ke pasar, Bulog juga melakukan penyaluran Bansos Rastra tahun 2018 yang mencapai 1,2 juta ton. Ada juga pengelolaan CBP untuk Operasi Pasar sebanyak 544.000 ton yang merupakan upaya stabilisasi harga dengan jumlah terbesar selama sepuluh tahun terakhir dan CBP bencana alam sebanyak 6.953 ton yang diantaranya digunakan untuk korban bencana alam di Palu Donggala (Sulawesi Tengah), dan Lombok (NTB).
Kemudian dalam rangka menjalankan penugasan pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), sepanjang tahun 2018, Bulog telah melakukan pengadaan sebanyak 3,2 juta ton setara beras dan stok beras CBP di akhir tahun 2018 sebanyak 2,1 juta ton setara beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News