Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sejumlah pihak khawatir bakal terjadi penurunan produksi beras di akhir tahun ini. Pasalnya, musim panen raya sudah berlalu, dan saat ini hanya musim gadu di mana panen tidak terjadi serentak dan sebanyak di bulan-bulan sebelumnya.
Kendati begitu, Perum Bulog mengklaim penyerapan beras masih cukup tinggi pada musim gadu tahun ini. Hal itu terlihat dari rata-rata penyerapan mencapai di atas 10.000 ton setara beras per hari.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan pada pekan pertama Oktober 2016, rata-rata penyerapan Bulog di atas 10.000 ton setara beras per hari. Rinciannya, penyerapan pada Senin mencapai 13.000 ton, lalu Selasa 11.000 ton dan pada Rabu 10.000 ton.
Kalau dibandingkan pada periode sama tahun lalu, penyerapan ini tergolong sangat tinggi. Sebab pada tahun lalu penyerapan Bulog di musim gadu menjelang akhir tahun hanya rata-rata 2.000-3000 ton per hari atau sebanyak 70.000 ton per bulan.
"Kalau sekarang, masih ada beras atau gabah yang bisa kami beli artinya harganya masih sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), itu masih bagus," ujarnya, Jumat (7/10).
Wahyu menilai, kekhawatiran sejumlah pihak kalau stok beras akan berkurang di pasar menjelang akhir Oktober sampai Desember, sesuatu yang wajar karena berkaca pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, ia mengatakan, Bulog akan siap terjun ke pasar melakukan Operasi Beras (OP) untuk menstabilkan harga. Mengingat sampai saat ini, stok beras di gudang Bulog mencapai hampir 2 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News