Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan, 200.000 ton beras yang akan datang hanya disiapkan untuk mengisi stok Bulog.
"Yang 200.000 ton itu hanya disiapkan untuk mengisi stoknya Bulog. Kita nggak mau cerita yang lain. Karena itu diperlukan untuk kondisi luar biasa. Untuk intervensi harga," kata Arief.
Ia mengatakan, izin impor yang dikeluarkan Menteri Perdagangan hanya berlaku hingga 31 Desember 2022. Namun tidak memungkinkan untuk mendapatkan pasokan 500.000 ton impor secara singkat.
Baca Juga: Beras Jadi Kontributor Inflasi, Ekonom Ingatkan Pemerintah untuk Jaga Pasokan
Senada dengan Buwas apakah impor akan dilakukan lagi tahun depan, Arief mengatakan masih akan melihat kondisi ke depan.
"Setahu saya yang dikeluarkan Pak Mendag kan ini 1 tahun ya jadi 31 Desember. Kan nggak mungkin segitu banyak dalam waktu singkat. Kuota impor itu per tahun nggak bisa nyebrang tahun. Jadi sampai dengan 31 Desember setahu saya 200.000. Itupun juga lagi berjuang karena enggak mudah cari stok segitu dalam waktu singkat," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Ia telah meneken izin impor beras. Adapun izin kuota yang diberikan ialah 500.000 ton. Dan dapat didatangkan kapanpun diperlukan.
"Yang saya teken 500.000 yang saya tanda tangan, tapi kalo perlunya 200.000 ya silahkan, karena yang tahu itu Bapanas sama Bulog," kata Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News