kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog salurkan bansos 960.000 ton beras di 2018


Rabu, 13 Desember 2017 / 22:22 WIB
Bulog salurkan bansos 960.000 ton beras di 2018


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun mendatang, Perum Bulog akan berhenti menjalankan program beras untuk Rakyat Sejahtera (Rastra). Namun, Bulog pun menyalurkan Bantuan Sosial berupa beras sebanyak 960.000 ton kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Tahun depan, kami tidak akan menyalurkan 1 kg pub beras rastra yang selama ini menjadi outlet penyaluran Bulog," terang Karyawan, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rabu (13/12).

Menurut Karyawan, tahun 2018 merupakan waktu bagi Bulog untuk bertransformasi dari penyaluran rastra menjadi bantuan sosial. Bantuan sosial ini pun disalurkan secara bertahap. Mulai dari Januari yang disalurkan kepada 14 juta KPM, Februari 11 juta KPM, Maret 8 juta KPM, Juli 5 Juta KPM, hingga Agustus 5,4 juta KPM.

Dengan tidak adanya program rastra ini, maka Bulog pun harus memperkuat bisnis komersialnya. Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Bulog 2018, target serapan beras komersialnya sebanyak 700.000 hingga 1 juta ton. "2018, Pemerintah tengah mempersiapkan Bulog untuk sepenuhnya bergerak dalam bisnis komersial di tahun berikutnya," ujar Karyawan.

Karyawan pun mengatakan, Bulog belum mengetahui berapa banyak gabah/beras yang ditugaskan untuk diserap Bulog. Namun, menurutnya Bulog akan menghadapi tantangan apabila Bulog kembali ditugaskan untuk menyerap gabah/beras dalam jumlah yang besar.

Pasalnya, Bulog sudah tidak memiliki outlet penyaluran sebesar 2,5 juta ton yang seharusnya diperuntukkan bagi program rastra.

"Kalau berhitung secara integrasi, apabila hulu kami diminta untuk menyerap 3,5 juta ton dan penyaluran 960.000 ton, berarti kami masih punya 2,5 juta ton. Belum ditambah stok yang saat ini berlebih," ujar Karyawan.

Karyawan pun mengatakan, apabila di tahun mendatang Bulog tetap menyerap gabah dengan jumlah yang banyak, dengan perkiraan produksi beras yang melimpah, maka Bulog akan menguasai stok beras nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×