Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Rencana pemerintah memberikan izin ekslusif bagi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor jagung mendapat sambutan positif dari Bulog. Kendati belum mendapatkan penugasan dan pemberitahuan resmi dari pemerintah, tapi Bulog menyatakan siap bila ditugaskan.
Penugasan Bulog untuk mengimpor jagung mencuat pasca Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman secara tiba-tiba menghentikan impor jagung. Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, sampai saat ini Bulog belum mendapat penugasan resmi untuk mengimpor jagung.
"Jika nantinya pemerintah benar memberikan penugasan, maka Bulog harus siap termasuk dengan segala sarana pendukung seperti gudang," ujar Wahyu kepada KONTAN, Selasa (4/8).
Penunjukan Bulog sebagai importir tunggal jagung diharapkan bisa meredam harga jagung pasca dihentikanya impor jagung. Kementerian Pertanian (Kemtan) sendiri mengklaim, produksi jagung dalam negeri sudah bisa memenuhi kebutuhan jagung untuk pakan ternak. Maraknya impor jagung justru menyebabkan harga di tingkat petani anjlok yang berakibat kerugian kepada petani jagung.
Sebelumnya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan Muladno mengatakan, untuk mengantisipasi kekurangan jagung dalam negeri pasca dihentikannya izin impor jagung, pemerintah berencana memberikan izin ekslusif kepada Bulog untuk melakukan impor jagung.
Izin impor yang nantinya diberikan kepada Bulog akan didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) yang masih dibahas. "Tugas Bulog itu untuk menstabilisasi harga jagung di pasaran," ujar Muladno.
Muladno membantah, izin ekslusif kepada Bulog ini dalam rangka bersaing dengan importir jagung swasta. Ia berdalih, izin impor juga akan diberikan kepada importir bila kondisinya sudah dinilai kondusif.
Artinya, ketika harga di tingkat petani stabil dengan harga minimal yang jelas. Namun kapan waktunya, Muladno mengatakan belum ada pembatasan atau pun kepastian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News