kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog targetkan salurkan 600.000 ton beras sebelum lebaran


Senin, 17 Februari 2020 / 21:17 WIB
Bulog targetkan salurkan 600.000 ton beras sebelum lebaran
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut stok beras BULOG untuk didistribusikan ke pasar-pasar di Gudang Sub-Divre BULOG Serang, di Serang, Banten, Jumat (10/5/2019). Kepala BULOG setempat Renato menegaskan pihaknya masih memiliki stok 6 ribu ton beras yang mencukupi untuk keb


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog menargetkan akan menyalurkan beras sebanyak 600.000 ton sebelum lebaran. Saat ini, Bulog masih memiliki stok beras kurang lebih 1,7 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berharap, penyaluran tersebut akan  memberi ruang Bulog untuk menyerap beras lebih banyak.

"Saya yakin bisa [serap] 600.000 ton, kalau begitu tinggal 1 juta, artinya saya bisa serap 2 juta ton," kata Budi, Senin (17/2).

Baca Juga: Bulog ekspor 100 ton beras ke Arab Saudi pekan ini

Budi juga mengatakan, penyaluran tersebut dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH), atau operasi pasar, untuk BPNT,  hingga ekspor beras.

Untuk ekspor beras, dalam waktu dekat, Bulog akan segera mengekspor beras komersialnya sebanyak 100 ton ke Arab Saudi.

Untuk tahap awal, beras yang diekspor masih dalam bentuk renceng. Namun, Budi mengatakan, ke depan, Bulog akan mengekspor dalam bentuk kemasan 1 kg hingga 5 kg.

Budi mengatakan, penyaluran beras eks-impor pun terus berjalan. Dia menjelaskan, penyaluran beras eks impor dilakukan dengan mencampurnya dengan beras dalam negeri dengan perbandingan 1:2.

Baca Juga: Surplus Beras tapi Tipis

Lebih lanjut Budi memastikan pihaknya sudah siap untuk menyerap beras saat musim panen tiba. Dia mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan penyaluran beras dan ketersediaan gudang Bulog.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian bersama dengan pihak terkait juga turut membahas serapan beras oleh Bulog.

Dia mengatakan, Bulog telah dipersiapkan untuk menyerap beras pada puncak panen yang diperkirakan akan terjadi pada Maret hingga April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×