kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bumi Resources (BUMI) bidik kenaikan produksi batubara sebesar 5% tahun ini


Selasa, 10 Maret 2020 / 16:33 WIB
Bumi Resources (BUMI) bidik kenaikan produksi batubara sebesar 5% tahun ini
ILUSTRASI. Perusahaan pertambangan batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMFoto: Dok BUMI (dari Annual Report)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa tambang batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih optimistis dengan kondisi pasar batubara di tahun ini. Emiten tersebut lantas mengincar pertumbuhan produksi batubara sebanyak 5% sepanjang tahun ini.

Tahun lalu BUMI memproduksi 86,3 juta ton batubara atau tumbuh 3,60% (yoy) dibandingkan hasil di tahun sebelumnya sebesar 83,3 juta ton. Jika mengacu pada realisasi produksi batubara di tahun lalu, ada kemungkinan batubara yang dihasilkan BUMI di tahun ini mencapai 90,61 juta ton.

Baca Juga: Genjot produksi minyak, Pertamina kerek nilai investasi 84% pada 2020

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan, di atas kertas BUMI sebenarnya memiliki kemampuan produksi batubara hingga 100 juta ton per tahun. Tak heran jika perusahaan ini tetap meningkatkan volume produksi terlepas dari pergerakan harga batubara yang masih rentan terkoreksi.

“Tingkat produksi batubara kami saat ini adalah sekitar 7 juta ton sampai 7,5 juta ton per bulan,” imbuh dia kepada Kontan, Selasa (10/3).

Baca Juga: Ancora Indonesia Resources (OKAS) Berkeinginan Mengembangkan Bisnis Asam Nitrat

Dileep mengaku, pihaknya sudah melakukan banyak investasi di bidang infrastruktur tambang di tahun-tahun sebelumnya. Sehingga di tahun ini, BUMI akan fokus untuk pemeliharaan alat tambang secara berkelanjutan agar mampu menopang produksi batubara.

Manajemen BUMI juga menyebut belum ada gangguan ekspor batubara hingga saat ini kendati virus corona telah menyebar ke berbagai kawasan. “Tetapi kami akan tetap menilai dampak virus corona terhadap pasar di kuartal berikutnya sehingga perusahaan bisa mempertimbangkan langkah antisipasi jika diperlukan,” ungkap Dileep.

Baca Juga: Revisi UU Minerba, luas wilayah tambang perpanjangan PKP2B masih jadi perdebatan

Ia juga menambahkan, antisipasi terhadap proses produksi dan penjualan batubara BUMI tak hanya dipengaruhi oleh efek wabah virus Corona, melainkan juga kemungkinan dampak curah hujan tinggi yang biasanya terjadi di kuartal pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×