Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan exit jalan tol atau akses pintu keluar di kawasan Jabodetabek dan daerah-daerah lainnya memicu lonjakan harga tanah dan properti hunian di sekitarnya.
Di kawasan hunian Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, misalnya, belum lama ini dibuka akses keluar dan masuk tol yang berlokasi di dekat dengan Mal AEON BSD City.
Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya mengatakan, secara umum, pembangunan infrastruktur jalan tol, akan menjadi faktor yang mendorong meningkatnya nilai tambah kawasan tersebut.
Dengan beroperasionalnya jalan tol, mempermudah mobilitas masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada pergerakan ekonomi. Tentunya, hal ini juga akan berdampak pada permintaan properti yang dilalui atau berdekatan dengan jalan tol tersebut.
"Rata-rata kenaikan harga tanah di wilayah BSD City kami sekitar 5% sampai dengan 6% per tahun," kata Hermawan kepada Kontan.co.id, Jumat (28/7).
"Kami melihat ada dampak kenaikan harga properti yang dilalui jalan tol, terutama di wilayah pengembangan kami di BSD City," imbuh dia.
Baca Juga: Intiland (DILD) Menilai Keberadaan Jalan Tol Bisa Mengerek Harga Properti
Sebagai informasi, BSDE optimistis dapat meraih target prapenjualan (presales) sebesar Rp 8,8 triliun yang berasal dari 65% penjualan residensial dan 17% penjualan komersial serta 18% dari potensi penjualan ventura bersama.
Kontribusi terbesar prapenjualan BSDE diproyeksikan bersumber dari BSD City, sebagai proyek terbesar (sebesar 58%).Ssementara, 42% lainnya dari Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Legenda Wisata, Taman Banjar Wijaya, Grand City Balikpapan, Apartment Southgate TB Simatupang, The Elements, Apartemen Aerium, dan Klaska Residence.
BSDE tahun ini berencana meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 30 miliar per unit untuk rumah tapak (segmen menengah hingga premium), produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial, ditambah kavling tanah ventura bersama.
Dari sisi penjualan, nilai prapenjualan BSDE di tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 2,1 triliun. Pencapaian tersebut setara 24% dari target tahunan yang ditetapkan sebelumnya yakni Rp 8,8 triliun.
Penjualan prapenjualan perumahan tercatat sebesar Rp 1,5 triliun, berkontribusi sebesar 69% dari total yang dicapai. Lalu, unit bisnis komersial termasuk lahan komersial, strata title (apartemen) dan ruko mencapai Rp 661 miliar, mewakili kontribusi sebesar 31%.
Pada kuartal I 2023, penjualan unit hunian mencapai Rp 1,5 triliun, yang memberikan kontribusi sebesar 69% dari total yang dicapai. Sebagian besar penjualan berasal dari area pengembangan yang sudah ada seperti Tanakayu, The Zora, Nava Park, Enchante, Grand Wisata dan Kota Wisata, serta area pengembangan baru seperti Eonna dan Hiera.
Adapun unit bisnis komersial yang mencapai Rp 661 miliar atau 31% dari total penjualan, bersumber dari penjualan lahan komersial sebesar Rp200 miliar di BSD City, strata title (apartemen/kondominium) sebesar Rp102 miliar dan ruko/business loft sebesar Rp359 miliar.
Baca Juga: Semester I-2023, Bumi Serpong Damai (BSDE) Raih Marketing Sales Rp 4,79 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News