Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim, belum menerima laporan soal pembelian 32% saham perusahaan minyak Petrodelta di Venezuela.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Usaha Strategis dan Manufaktur BUMN, Dwijanti Tjahjaningsing seusai Rapat Pimpinan di Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta, Selasa (11/2).
Dwijanti bilang, Pertamina hanya baru memaparkan rencana perusahaan untuk mengakuisisi blok minyak dan gas (migas) di beberapa negara kepada Kementerian BUMN. "Pertamina baru lapor kepada saya secara lisan. Yang di Venezuela malah belum tahu dan belum proses," kata Dwijanti.
Dia mengakui, Pertamina memang berhasrat membeli saham perusahaan minyak dibeberapa negara, seperti di Irak. Namun, dia bilang, rencana pembelian saham perusahaan minyak di Irak itu juga disampaikan secara lisan. "Pertamina harus melaporkannya dulu ke BUMN," terang Dwijanti.
Sebelumnya diketahui, PT Pertamina tengah mengincar produksi minyak 1,7 juta barel per hari dari Venezuela. Untuk mendapatkannya itu, Pertamina dikabarkan membeli 32% milik Petrodelta di Singapura. Pertamina dikabarkan akan meminta bantuan Duta Besar Indonesia di Venezuela untuk melakukan negosiasi.
Ssaat ini, Pertamina memiliki aset internasionalnya di 8 wilayah kerja, seperti Blok 3 di WD Iraq, Blok 17-3 di Sabratah Offshore Libya, Blok 123-3 di Sirte Onshore Libya, Blok 13di Rea Sea Offshore Sudan, dan Bloc 3 Offshore Qatar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News