Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) sepakat untuk memiliki saham Petrodelta, S.A., perusahaan migas nasional milik Pemerintah Venezuela, sebesar 32%. Kepemilikan saham itu diperoleh dengan cara,mengakuisisi saham Harvest Natural Resources Inc (NHR), perusahaan migas yang tercatat (listed) di bursa saham New York.
Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, pihaknya sudah menandatangani Share Purchase Agreement (SPA) dengan NHR. "Dengan akuisisi itu, Pertamina berharap kerjasama lebih erat dengan Petróleos de Venezuela, S.A. (“PDVSA”), guna mempercepat pengembangan cadangan milik Petrodelta yang substansial untuk manfaat bersama bagi seluruh pemegang saham," ujar Karen lewat siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (22/6).
Menurut Karen, penyelesaian (closing) transaksi akan dilakukan setelah terpenuhinya beberapa prasyaratan (conditions precedent, CP), yaitu persetujuan pemegang saham Pertamina, persetujuan pemegang saham HNR, serta persetujuan dari pemerintah Venezuela.
"Akuisisi yang dilakukan Pertamina ini sejalan dengan strategi Pertamina untuk agresif dalam mengembangkan bisnis hulu di luar negeri serta mendukung visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia," terang Karen.
Selain Pertamina, saat ini saham Petrodelta dimiliki oleh Corporación Venezolana del Petróleo, S.A. (“CVP”), anak perusahaan PDVSA, dengan kepemilikan efektif 60%, dan Vinccler O&G Tech, perusahaan lokal Venezuela, dengan kepemilikan saham efektif sebesar 8%.
Petrodelta adalah operator dan pemegang hak konsesi dari pemerintah Venezuela hingga tahun 2027 untuk mengeksplorasi, mengembangkan, memproduksi, dan mengelola blok migas yang terdiri dari lapangan Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno dan Temblador, dengan keseluruhan cakupan wilayah seluas 1.000 kilometer persegi (km2).
Berdasarkan sertifikasi dari Ryder Scott tahun 2012, lapangan minyak Petrodelta mengandung cadangan sekitar 486 juta barrel ekuivalen minyak bumi (mmboe). Kandungan cadangan hidrokarbon itu lebih besar dibandingkan dengan cadangan Blok Cepu, yang merupakan penemuan terbesar di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
