Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) yang rendah tahun ini tidak mengurungkan niat PT BW Plantation Tbk menambah ekspansi lahan. Emiten perkebunan dengan kode saham BWPT ini tetap menanam bibit kelapa sawit baru di lahan kebun baru.
Sepanjang semester I-2013, BW Plantation telah membuka kebun baru seluas 1.700 hektare (ha) atau 42,5% dari target. Tahun ini, BW Plantation mematok target penanaman baru 4.000 ha.
Ini berarti pada semester kedua, BW Plantation harus melakukan penanaman sawit baru seluas 2.300 ha agar target tercapai. "Biaya areal tanam baru Rp 80 juta per ha," kata Kelik Iwantoro, Sekretaris Perusahaan BWPT, kepada KONTAN, Jumat (23/8).
Selain tambah pohon sawit baru, BW Plantation juga menambah areal menghasilkan. Sampai akhir Juli, tambahan lahan sawit yang sudah menghasilkan luasnya mencapai 10.000 ha. Sepanjang tahun ini, BW Plantation mengincar ada tambahan areal menghasilkan kelapa sawit sebesar 14.000 ha. Jika target itu tercapai secara keseluruhan, areal lahan menghasilkan BW Plantation sampai akhir tahun luasnya 41.448 ha.
Kenaikan areal menghasilkan membuat produksi TBS milik BW Plantation makin gendut. Meski merahasiakan perkiraan produksi TBS sampai akhir tahun, Kelik menyatakan, produksi TBS BW Plantation diharapkan naik 25% dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu, volume produksi TBS BWPT mencapai 552.872 ton. "Umur tanaman kami masih muda, sehingga yield-nya masih bisa naik," katanya.
Per semester I-2013, produksi TBS BW Plantation mencapai 296.081 ton. "Trennya, semester kedua produksi lebih banyak," kata Kelik.
Perusahaan menganggarkan belanja modal Rp 1 triliun pada 2013. Menurut Kelik, sampai semester I-2013, belanja modal yang sudah terpakai Rp 600 miliar. Anggaran tersebut selain untuk menambah areal tanam baru juga untuk kebutuhan untuk pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Selatan.
PKS yang memiliki kapasitas produksi CPO sebesar 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam naik menjadi 60 ton TBS per jam. "Harapannya, pada September sudah bisa beroperasi," tambah Kelik.
Penambahan kapasitas PKS di Kalimantan Selatan diharapkan mengerek kenaikan produksi CPO. Tahun lalu, BW Plantation memproduksi CPO sebesar 130.000 ton. Di tahun ini, BW Plantation mengincar target produksi CPO hingga 160.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News