kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.585.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.365   5,00   0,03%
  • IDX 7.171   16,08   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   2,49   0,24%
  • LQ45 834   1,35   0,16%
  • ISSI 214   0,05   0,02%
  • IDX30 430   1,01   0,24%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 121   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,74   -0,59%
  • IDXQ30 141   -0,35   -0,25%

BYD Targetkan Pabrik Senilai Rp 16,38 Triliun di Subang Selesai Akhir 2025


Senin, 20 Januari 2025 / 20:09 WIB
BYD Targetkan Pabrik Senilai Rp 16,38 Triliun di Subang Selesai Akhir 2025
ILUSTRASI. BYD, mengungkapkan rencana ambisius untuk menyelesaikan pembangunan pabrik senilai US$1 miliar di Indonesia pada akhir 2025.. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan produsen kendaraan listrik terbesar di China, BYD, mengungkapkan rencana ambisius untuk menyelesaikan pembangunan pabrik senilai US$1 miliar (Rp 16,38 triliun) di Indonesia pada akhir 2025.

Hal ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan untuk mendominasi pasar kendaraan listrik (EV), terutama di pasar yang selama ini didominasi oleh pembuat mobil Jepang.

Rencana Pembangunan Pabrik di Subang, Jawa Barat

Presiden Direktur BYD Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan dalam sebuah wawancara bersama Reuters dan CNBC Indonesia bahwa rencana jangka panjang pabrik ini lebih fokus pada pasar ekspor.

Baca Juga: Peta Pasar Mobil Listrik Berubah Saat Harga Semakin Murah

"Setiap progres pembangunan pabrik kami berjalan lancar dan sesuai jadwal. Kami akan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan pada akhir 2025," kata Zhao.

Pabrik yang sedang dibangun di kawasan industri Subang, Jawa Barat, ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun.

Insentif Bebas Bea Masuk untuk Meningkatkan Permintaan EV

Sebagai bagian dari upaya untuk menarik investasi dan merangsang permintaan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah Indonesia memberikan kebijakan yang memungkinkan BYD untuk mengimpor mobil ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk.

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pasar kendaraan listrik lokal dan mendukung target pemerintah yang ingin memproduksi 600.000 EV secara domestik pada tahun 2030.

Penjualan BYD di Indonesia Meningkat Pesat

Pada tahun pertama penjualannya di Indonesia, BYD berhasil menjual 15.429 unit mobil listrik, berdasarkan data dari asosiasi otomotif. Dari Januari hingga November 2024, BYD mencatatkan diri sebagai pemimpin pasar dalam kategori mobil listrik berbasis baterai, dengan menguasai sekitar 36% pangsa pasar.

Zhao mengungkapkan bahwa ia berharap pabrik baru ini akan segera memproduksi mobil pertamanya begitu pembangunan selesai.

Baca Juga: Simak Aneka Insentif untuk Sektor Otomotif pada Tahun 2025

Model Kendaraan BYD yang Tersedia di Indonesia

Hingga saat ini, BYD telah memperkenalkan empat model kendaraan di Indonesia, yakni:

  1. Seal (sedan)
  2. Atto 3 (SUV)
  3. Dolphin (hatchback)
  4. M6 (MPV tujuh penumpang)

Dari keempat model tersebut, M6 menjadi model terlaris di Indonesia pada tahun lalu.

Selain itu, Zhao menambahkan bahwa perusahaan berencana untuk memperkenalkan lebih banyak model pada tahun 2025 guna mendongkrak penjualan cepat. Salah satunya adalah peluncuran Denza, merek premium BYD, yang dijadwalkan hadir di Indonesia minggu ini.

Baca Juga: Produsen Mobil Listrik China Mulai Getol Bangun Pabrik EV

Peningkatan Penjualan Global dan Ekspansi ke Asia Tenggara

BYD telah mencatatkan penjualan global yang melampaui target, dengan lebih dari 4 juta unit terjual pada tahun 2024. Perusahaan ini semakin memperkuat kehadirannya di kawasan Asia Tenggara, bersaing ketat dengan dominasi merek mobil Jepang dan Korea.

Pada tahun 2024, BYD membuka pabrik kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, yang berlokasi di Thailand dengan nilai investasi US$490 juta dan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun, termasuk untuk kendaraan plug-in hybrid.

Di Singapura, BYD juga memperbesar keunggulannya atas Tesla dalam penjualan pada paruh pertama 2024.

Selanjutnya: Fintech P2P Lending Kejar Target Ekuitas Rp 12,5 Miliar, Begini Strateginya

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana? Ini Ramalan Cuaca Besok (21/1) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×