Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disposal yang dikelola Perum Bulog akan mendapat ganti rugi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Hal tersebut setelah beras dijual ke berbagai industri. Nantinya CBP 20.000 ton yang mengalami penurunan mutu akan diganti selisih oleh Kemenkeu.
Baca Juga: Jokowi minta pengelolaan cadangan beras pemerintah pakai pola baru
"Ini kan CBP, jadi ini yang tadinya harganya Rp 8.000 per kilogram (kg), kita jual jadi Rp 5.000 per kg, nah kekurangannya Rp 3.000, itu yang menanggung Menteri Keuangan," ujar Direktur Utama Budi Waseso usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (4/12).
Beberapa industri dinilai tertarik membeli beras Bulog. Salah satunya industri ethanol yang akan membeli beras meski pun dengan jumlah yang tidak besar.
Selain masalah beras turun mutu, akan terdapat pula pengelolaan CBP. Sehingga nantinya CBP tidak lagi menumpuk di gudang Bulog sampai terjadi penurunan mutu.
"Bantuan sosial nanti dikoordinasikan lagi, untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) itu ya menggunakan berasnya Bulog," terang pria yang akrab disapa Buwas tersebut.
Baca Juga: Begini strategi Perum Bulog menghadapi kenaikan utang dan bunga pinjaman tahun depan
Asal tahu saja sebelumnya Bulog menyalurkan CBP melalui program beras sejahtera (rastra). Namun, September 2019 lalu program tersebut digantikan oleh BPNT.
Penyaluran beras melalui BPNT diakui dapat mengeluarkan stok CBP dalam jumlah besar. Meski pun tidak akan menggantikan stok beras yang dikeluarkan melalui rastra sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News