kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Campina (CAMP) optimistis penurunan penjualan es krim tak sampai double digit


Senin, 14 September 2020 / 18:39 WIB
Campina (CAMP) optimistis penurunan penjualan es krim tak sampai double digit
ILUSTRASI. Adji Andjono Purwo, Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) optimistis penurunan penjualan di sembilan bulan pertama tahun ini tidak akan mencapai double digit. Keyakinan ini datang setelah melihat tren penjualan yang positif pada awal kuartal III-2020.

Direktur CAMP Adji Andjono Purwo mengungkapkan, kinerja penjualan perusahaan di bulan Juli 2020 mengalami kenaikan sekitar 20%-30% dibanding penjualan dia April 2020. Tren kenaikan penjualan terus terjadi, di mana pada bulan Agustus 2020 naik tipis dibanding realisasi bulan Juli 2020.

“Penjualan kami selama Juli-Agustus menunjukkan tren yang terus meningkat,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9).

Menurut Adji, tren kenaikan penjualan di bulan Juli dan Agustus 2020 dipicu oleh meningkatnya aktivitas masyarakat di luar rumah seiring munculnya gaya hidup new normal. Terlebih, pembukaan kembali sebagian sektor pariwisata yang masih dinilai aman dari risiko penyebaran corona pada awal kuartal III-2020 juga turut menopang kenaikan permintaan es krim.

Baca Juga: Campina Ice Cream Industry (CAMP) menargetkan penjualan senilai Rp 945 miliar di 2020

Namun, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid 2 di wilayah DKI Jakarta berpeluang menekan kinerja CAMP di bulan September 2020. Sebab penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah berpotensi kembali menahan permintaan es krim yang memang lebih banyak dikonsumsi di luar rumah.

Meski begitu, CAMP mengaku tetap optimistis bahwa penurunan penjualan yang terjadi tidak akan mencapai double digit. Adji bilang, CAMP sudah pernah mengalami tantangan serupa saat penerapan PSBB pertama di DKI Jakarta pada kuartal II 2020 lalu, namun penurunan kinerja penjualan secara kumulatif yang dicatatkan oleh perusahaan pun tidak mencapai double digit.

Mengintip laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih CAMP di enam bulan pertama tahun ini turun 8,83% menjadi Rp 459,01 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya. 

“Insya Allah penurunan penjualan sampai kuartal ketiga jauh dari double digit, kemarin yang sudah babak belur selama tiga bulan dari April-Juni saja (penjualan) kami hanya minus 8%,” jelas Adji.

 

Luncurkan produk baru

Kondisi yang menantang tidak menyurutkan CAMP untuk berupaya memacu kinerja. Rencananya, produsen es krim yang dikenal melalui brand Campina tersebut masih akan meluncurkan dua varian produk baru lagi pada Oktober dan November 2020 mendatang. 

Kedua produk baru tersebut akan melengkapi produk baru es krim water based ice dengan yang sudah meluncur lebih dulu pada kuartal III-2020.

Tetapi, Adji belum membeberkan secara rinci seperti apa varian produk baru yang ingin diluncurkan. 

Meski begitu, ia menyebut pada peluncuran yang dilakukan bulan dengan, CAMP akan mengganti kemasan produk literan berukuran 800 ml dan 350 ml yang biasa dikonsumsi di rumah untuk memberi rasa aman bagi masyarakat. Bocorannya, bagian atas produk es krim yang akan diluncurkan pada Oktober mendatang bakal dilapisi lagi oleh plastik pengaman secara rapat.

“Kami memang melakukan repackaging karena ingin menyesuaikan dengan standar yang lebih higienis,” ujar Adji.

Nah, dua produk baru yang akan dirilis CAMP akan menyasar segmen pasar remaja dan keluarga.

Selanjutnya: Campina berharap kenormalan baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×