Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen es krim dengan merek Campina, PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) melihat industri ice cream akan semakin bertumbuh. Perseroan menargetkan kinerja penjualan Campina dapat bertumbuh di atas 10% di tahun ini.
Tercatat, di sepanjang tahun 2021 CAMP membukukan penjualan bersih mencapai Rp 1,02 triliun. Sementara laba bersih yang dibukukan sebesar Rp 100,1 miliar.
Corporate Secretary CAMP, Sagita Melati mengatakan, perseroan juga telah melakukan berbagai strategi bisnis di sepanjang tahun ini. Diantaranya peluncuran produk-produk baru yang ada di masyarakat dengan menambah varian baru seperti Hula Kopyor yang memberikan value cita rasa Indonesia.
“Kami juga merilis sejumlah produk unggulan dari segmen premium seperti Luve Choco Almond serta sejumlah produk refreshment lainnya seperti summer barz dragon berry, varian es krim yang mengandung vitamin c, mochi, Tropicana krez-krez,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (17/11).
Baca Juga: Laba Campina Ice Cream Industry (CAMP) Tumbuh 28,62% Hingga Kuartal III-2022
Selain itu, perseroan juga melakukan upaya cost saving dari manajemen untuk dapat memaksimalkan keuangan perusahaan dalam menjaga pertumbuhan laba.
Seiring bertumbuhnya generasi muda yang mencapai 150 juta jiwa, gaya hidup milenial urban lifestyle, iklim tropis sepanjang tahun, kini aktivitas masyarakat tengah kembali normal. Hal ini menjadi peluang bagi perseroan dengan menambah preferensi platform penjualan atau marketplace yang dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan momentum penjualan.
Dari sisi alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang dianggarkan tahun ini, CAMP belum menyebutkan berapa besaran dana yang disiapkan. Selain itu, hingga kuartal III-2022 capex perseroan dialokasikan untuk pengembangan sarana distribusi, penjualan dan ekspansi.
“Sejauh ini secara umum kapasitas produksi kami masih memadai untuk memenuhi rencana kerja baik dari sisi kuantitas maupun variasi. Sehingga capex yang dikeluarkan hanya sebatas maintainance capex dan minor improvement,” ungkap dia.
Sagita menambahkan, saat ini pabrik perseroan terpusat di Surabaya. Dengan pabrik eksisting, saat ini manajemen menilai masih cukup memadai untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang ada di seluruh Indonesia.
“Dengan mesin baru yang terpasang total kapasitas produksi kami lebih di 30 juta liter termasuk improvement di pabrik,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News