Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I siap untuk mengalirkan gas bumi perdana dalam waktu dekat.
Adapun, Proyek Cisem Tahap I meliputi pipa ruas Semarang-Batang yang akan mengalirkan gas bagi 26 perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Total keburuhan gas hingga 2026 mendatang mencapai 39,42 MMSCFD.
Selain itu, gas juga akan mengalir ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas 25,83 MMSCFD dari 14 perusahaan di KITB Fase I hingga tahun 2028, serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap 1.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji mengungkapkan bahwa saat ini progres pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I (ruas Semarang-Batang) telah mencapai 96%.
"Selanjutnya pemerintah akan melanjutkan pembangunan pipa gas Cisem Tahap II (ruas Batang-Kandang Haur Timur) setelah pembangunan pipa Cisem Tahap I rampung seluruhnya," ujar Tutuka dalam keterangan resmi, Selasa (18/7).
Baca Juga: LinkAja: Bisnis Lending Telah Menjadi Fokus Perusahaan Sejak 2021
Tutuka melanjutkan, pasokan gas bumi akan bersumber dari Jambaran Tiung Biru dan lapangan gas yang dikelola Husky-CNOOC Madura Limited (HCML).
Selain itu, masih ada potensi penambahan pasokan dari Blok Agung I dan Blok Agung II.
"Jadi harapannya kalau sudah berkembang, 10 tahun lagi bisa menggunakan gas dari lapangan tersebut," sambung Tutuka.
Tutuka melanjutkan, pembangunan pipa gas Cisem Tahap II (ruas Batang-Kandang Haur Timur) akan dimulai pada tahun 2024 dengan biaya sekitar Rp3,3 triliun, di mana saat ini dalam tahap penyelesaian dan dimasukkan dalam APBN dengan skema multi years contract periode proyek 2024-2025. Di mana proses lelang akan dilakukan pada akhir tahun 2023 ini.
"Setelah pembangunan pipa Cisem tahap I dan II selesai, Pemerintah berencana membangun ruas pipa transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km. Nanti jika ruas Dumai-Sei Mangke selesai, gas yang kelebihan di Jawa Timur bisa ditransfer ke Jawa Barat, bahkan sampai Arun," pungkas Tutuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News