kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Perusahaan Gas Negara (PGAS) Kaji Peluang Kelola Pipa Cisem Ruas Semarang-Batang


Minggu, 25 Juni 2023 / 20:41 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGAS) Kaji Peluang Kelola Pipa Cisem Ruas Semarang-Batang
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pada fasilitas gas PGN.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN  kini tengah mengkaji peluang untuk masuk sebagai operator pengelolaan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengungkapkan, pihaknya kini masih menanti keputusan pemerintah dalam penentuan skema operasi ruas Semarang - Batang.

Adapun, keputusan itu meliputi informasi mengenai detail teknis, parameter dan keekonomian pengusahaan gas bumi ruas tersebut.

"Sehingga kami masih dalam proses untuk dapat mempelajari lebih lanjut mengenai keberlanjutan layanan gas bumi melalui infrastruktur pipa di ruas tersebut," kata Arief kepada Kontan, Minggu (25/6).

Baca Juga: Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady: Indonesia Berpotensi Ekspor Karbon

Arief menjelaskan, sejumlah poin yang tengah dikaji antara lain mengenai besaran toll fee. Pihaknya berharap besaran toll fee yang ditetapkan nantinya ideal untuk pengoperasian dan pemeliharaan pipa.

Menurutnya, tingkat volume utilisasi pipa bakal menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penetapan toll fee.

Meski masih mengkaji peluang untuk masuk sebagai operator ataupun transporter proyek ini, Arief memastikan pihaknya tetap berfokus menuntaskan proyek Cisem ruas Semarang-Batang.

"PGN berkomitmen menyelesaikan tepat waktu pembangunan pipa distribusi di KIT Batang sepanjang 5 Km diameter 8 inchi dan akan dilanjutkan pada tahap pengembangan sepanjang 2,3 km serta tahapan pengembangan infrastruktur distribusi selanjutnya," imbuh Arief.

Baca Juga: Perusahaan AS Komitmen Investasi Rp 7,5 Triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang

Arief menjelaskan, saat ini ada dua konsumen awal yang potensial untuk menyerap gas bumi dengan estimasi kebutuhan sebesar 12 BBTUD. Dengan kondisi tersebut maka utilisasi infrastruktur gas bumi dinilai perlu segera didorong.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×