kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Capai Progres 34,26%, ITDC Kejar Target Pembangunan Destinasi Tana Mori, Labuan Bajo


Rabu, 06 Juli 2022 / 11:55 WIB
Capai Progres 34,26%, ITDC Kejar Target Pembangunan Destinasi Tana Mori, Labuan Bajo
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC menargetkan pembangunan Tana Mori Labuan Bajo tahap pertama rampung awal tahun 2023.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan pembangunan destinasi kawasan pariwisata Tana Mori Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berjalan sesuai target.

Hingga minggu ketiga Juni 2022, realisasi pembangunan tahap satu Tana Mori, yang meliputi pembangunan infrastruktur dasar dan utilitas, fasilitas MICE, dan Wellness Center, telah mencapai 34,26%. Lebih tinggi dari yang ditargetkan yaitu 32,90%.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menjelaskan, progres pembangunan ini mencakup lingkup pekerjaan konstruksi, perencanaan serta pekerjaan umum. Adapun pengembangan kawasan pariwisata Tana Mori merupakan penugasan pemerintah ketiga bagi ITDC dalam pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia.

Pengembangan kawasan pariwisata ini memiliki luas 20 hektare yang merupakan bagian dari pengembangan kawasan KEK seluas 338 hektare. Kawasan destinasi ini akan menyediakan fasilitas pertemuan dan akomodasi terintegrasi serta mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Baca Juga: Persiapan ASEAN Summit 2023, PUPR Akan Bangun Jalan Sepanjang 25 Kilometer

"Kami berkomitmen menjalankan penugasan ini sehingga dapat memenuhi target pemerintah. Kami percaya pengalaman pengembangan The Nusa Dua dan The Mandalika akan mampu kami terapkan di Tana Mori. Kami optimistis proyek ini akan selesai sesuai tenggat waktu dengan kualitas berstandar internasional," ujar Abdulbar dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (6/7).

Keseluruhan pembangunan tahap satu dijadwalkan dapat selesai pada kuartal I-2023 dengan penyelesaian infrastruktur dan fasilitas MICE sendiri ditargetkan pada kuartal IV 2022.

Segera setelah pembangunan tahap satu rampung, pembangunan destinasi pariwisata Tana Mori akan memasuki tahap kedua berupa pembangunan fasilitas akomodasi hotel bintang lima.

Sebagai informasi, pendanaan pembangunan tahap satu Tana Mori ini menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 470 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 yang telah diperoleh ITDC pada Desember 2021 lalu.

PMN ini dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur dasar yaitu jalan akses, utilitas antara lain jaringan listrik, jaringan plumbing, ground water tank, tempat pembuangan sampah sementara, fasilitas utama kawasan berupa fasilitas MICE untuk 200 pax, serta fasilitas lainnya berupa Wellness Center.

Baca Juga: Infografik: Inilah BUMN yang Akan Menerima Penyertaan Modal Negara di 2021

Pembangunan infrastruktur, venue MICE dan Wellness Center ini merupakan bagian dari masterplan pengembangan keseluruhan Tana Mori, Labuan Bajo, NTT. Abdulbar memastikan, pengembangan Tana Mori dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.

Sebagaimana yang telah ITDC terapkan di kawasan-kawasan yang dikelola yaitu The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB.

"Tidak hanya sesuai target waktu dan standar internasional, pengembangan yang kami lakukan akan memperhatikan pelestarian alam, budaya dan kesejahteraan masyarakat daerah sekitar destinasi pariwisata," tandas Abdulbar.

Terletak di Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Tana Mori memiliki berbagai macam spot pariwisata yang atraktif mulai dari alam hingga kebudayaan. Lokasi site yang saat ini tengah dibangun oleh ITDC berhadapan langsung salah satunya dengan Pulau Rinca yang termasuk Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia UNESCO. 

Baca Juga: Labuan Bajo bersiap jadi tuan rumah KTT G-20

Ke depannya, kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) terintegrasi. Dilengkapi fasilitas hotel dan resort berbintang, venue MICE berkelas dunia, pusat penelitian dan wisata edukasi komodo, wisata petualangan (adventure tourism), pelabuhan wisata dan penyeberangan serta fasilitas penunjang wisata lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×