kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara Honda menekan biaya produksi mobil LCGC


Senin, 21 Oktober 2013 / 18:03 WIB
Cara Honda menekan biaya produksi mobil LCGC


Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bahan kerangka baja atau lapisan kerangka mobil untuk mobil low cost green car (LCGC) Brio Satya, ternyata didesain sama dengan Honda Brio.

"Honda sendiri tidak mengembangkan lapisan kerangka baja khusus untuk LCGC, bahan dan lapisan yang digunakan sama seperti Honda Brio," Kata Jonfis Fandy Direktur Marketing Honda Prospect Motor (HPM) di Sunter Jakarta Utara Senin (21/10).

Honda Brio sendiri merupakan salah satu produk HPM yang sudah lama diproduksi. Pada mobil LCGC ini HPM menggunakan kerangka baja atau lapisan baja yang sama dengan Honda Brio. Namun ada beberapa perbedaan design, bukan pada bahan lapisannya.

Bagi Jonfis, tantangan dalam membuat mobil LCGC adalah cara untuk menekan cost produksi agar harganya lebih terjangkau bagi konsumen, bukan mengurangi kualitas bahan atau baja yang digunakan.

Menurut dia, biaya produksi untuk Honda Satya bisa mencapai sekitar Rp 150 juta. Namun, harga tersebut harus diturunkan menjadi sekitar Rp 106 juta sesuai dengan anjuran pemerintah.

Salah satu strategi yang digunakan oleh HPM untuk menekan harga yaitu dengan cara lokalisasi komponen. Adanya lokalisasi komponen hingga 85% tersebut membuat harga lebih murah, karena tidak membutuhkan banyak biaya untuk memproduksi dan mengirim komponen tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×