kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Cara pengembang mal menarik tenant


Selasa, 01 Desember 2015 / 07:08 WIB
Cara pengembang mal menarik tenant


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Para pengembang (developer) yang memiliki pusat perbelanjaan atau mal tengah merias diri untuk menarik pengunjung di momen Natal dan Tahun Baru, karena semakin banyak pengunjung maka semakin besar permintaan penyewaan gerai disebut tenant. Ujungnya, peningkatan penyewaan gerai akan mengerek pendapatan berulang atau recurring income bagi developer.

"Misalnya, tingkat hunian atau okupansi di mal Bintaro Xchange sudah mencapai 96%," kata Arum Prasasti, Sekretaris Perusahaan PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), kepada KONTAN, Senin (30/11).

Alasan tingkat okupansi yang tinggi ini membuat Grup Jaya terus melanjutkan proyek perluasan mal Bintaro Xchange hingga memiliki luas lahan 300.000 meter persegi (m2).  Arum menambahkan, pihaknya akan mengembangkan Bintaro Xchange menjadi empat tahap selama 10 tahun ke depan.

Perusahaan akan memasuki masa pembangunan tahap kedua pada tahun 2016 dari operasional mal tahap satu pada tahun 2014. "Kami menginvestasikan dana Rp 1,8 triliun untuk pembangunan mal terbaru di kawasan Bintaro ini," tambahnya.

Saat ini, Jaya Real Property mengelola tiga mal di antaranya Bintaro Xchange, Bintaro Plaza dan Slipi Jaya. Perusahaan sendiri akan merenovasi Bintaro Plaza dan Slipi Jaya dengan biaya sebesar Rp 25 miliar. Renovasi mal ini untuk menarik para pengunjung sehingga gerai-gerai yang kosong terisi oleh penyewa.

Adapun, mal salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan berulang. Perusahaan berkode saham JPRT di pasar modal ini mencatat pendapatan berulang berkontribusi 8,5% atau sekitar Rp 138,80 miliar per kuartal III-2015 terhadap pendapatan usaha Rp 1,61 triliun per kuartal III-2015. "Sedangkan rata-rata pertumbuhan pendapatan berulang sebesar 10%," ucap Arum.

Minarto Basuki, Direktur dan Sekretaris Korporasi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengklaim, tingkat okupansi sejumlah mal milik Pakuwon Jati sudah mencapai 90% karena mal seperti Gandaria City, Blok-M Plaza, Kota Kasablanka menjadi mal favorit masyarakat di Jakarta. "Mal adalah salah satu andalan perusahaan untuk meningkatkan recurring income," ucapnya.

Biaya sewa naik setiap tahun

Rasio inflasi dan pengunjung yang terus naik menjadi acuan bagi pengembang untuk menaikkan tarif sewa para tenant. Misalnya, Jaya Real Property menaikkan tarif sewa sebesar 5% setiap tahun. Saat ini, tenant membayar sewa sekitar Rp 300.000-Rp 350.000 per bulan per meter persegi. "Kami menaikkan tarif mempertimbangkan inflasi," jelasnya.

Sedikit berbeda, Pakuwon Jati menaikkan tarif sewa hingga 10%-20% setiap tahun untuk para tenant. Tentunya, kenaikan tarif ini dengan mempertimbangkan jenis tenant seperti jika ada tenant yang ingin memperluas lahan maka tarif sewa akan naik. "Kami berhak memberikan adjustment kenaikan sewa kepada tenant meskipun mereka telah mengontrak lima tahun," kata Minarto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×