kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Catatkan rugi bersih Rp 145,18 miliar, bagini prospek bisnis Bumi Teknokultura (BTEK)


Selasa, 18 Agustus 2020 / 13:11 WIB
Catatkan rugi bersih Rp 145,18 miliar, bagini prospek bisnis Bumi Teknokultura (BTEK)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) pada semester I-2020 kurang menggembirakan. Emiten yang bergerak di bidang bioteknolgi pertanian ini mencatatkan rugi bersih di paruh pertama tahun ini padahal penjualannya naik dua kali lipat. 

Berdasarkan laporan keuangan BTEK, di akhir Juni 2020 penjualan Bumi Teknokultura Unggul tumbuh 101,37% yoy dari sebelumnya Rp 317,91 miliar di semester I-2019 menjadi Rp 640,17 miliar. 

Namun, melejitnya penjualan BTEK diiringi dengan naiknya beban pokok penjualan hingga 133,13% yoy menjadi Rp 632,27 miliar sehingga di semester pertama BTEK gagal mencetak laba bersih.

Baca Juga: Kerek Produksi, Bumi Teknokultura (BTEK) Bidik Kenaikan Pendapatan 15%  

Bumi Teknokultura mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk senilai Rp 145,18 miliar dari yang sebelumnya untung Rp 247,37 juta di enam bulan pertama 2019. 

"Beban pokok penjualan naik karena biaya bahan baku dan biaya produksi yang naik," kata Direktur Utama BTEK Dhanny Cahyadi kepada Kontan.co.id, Jumat (14/8). 

Di dalam laporan keuangannya tercatat, biaya pembelian bahan baku naik 81,48% dan BTEK mencatatkan penyesuaian atas penjabaran selisih kurs Rp 1,55 miliar dari yang sebelumnya tidak ada.

Asal tahu saja, hampir seluruh bahan baku BTEK diimpor dari Afrika dan Amerika Latin. 

Meski mencatatkan rugi bersih, Dhanny menjelaskan BTEK tetap akan mengusahakan mencetak laba di akhir tahun nanti. Alasannya, Dhanny melihat di paruh kedua tahun ini dengan prospek bisnis tetap baik. Tapi di sisi lain, BTEK juga tetap mewaspadai perlambatan ekonomi dunia. 

Sebagai informasi, pada 2019 BTEK telah menambah varian produk dengan memulai produksi bubuk kakao (cocoa powder). Produk yang dihasilkan sepanjang tahun 2019 adalah lemak kakao (cocoa butter), padatan kakao (cocoa cake) dan juga bubuk kakao. 

Baca Juga: Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) proyeksikan pendapatan tumbuh 10%-15% tahun ini

Namun di tahun ini Dhanny mengatakan belum ada rencana untuk menambah varian baru lagi. 

Melansir materi paparan publiknya, manajemen BTEK menyatakan bakalan tetap konsisten mengembangkan variasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar pengembangan danstandarisasi produk dengan sertifikasi-sertifikasi dari instansi terkait untuk menjaga kualitas dan memiliki daya saing yang lebih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×