kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah Abrasi, Kilang Pertamina Kembangkan Teknologi Revitalisasi Mangrove


Senin, 31 Oktober 2022 / 16:10 WIB
Cegah Abrasi, Kilang Pertamina Kembangkan Teknologi Revitalisasi Mangrove
ILUSTRASI. CSR:?Kilang Pertamina Internasional? merintis program revitalisasi dan konservasi kawasan mangrove


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

Inovasi teknologi bersama Pertamina

Setelah bertahun-tahun berjalan sendiri, di tahun 2017 Kelompok Harapan Kaya Bersama mulai berkolaborasi dengan PT KPI RU II Sei Pakning untuk mengembangkan teknologi baru yang lebih efektif selain lewat penanaman bakau.

Melalui program CSR (Corporate Social Responsibility), Pertamina mengenalkan warga dengan teknologi Triangle Mangrove Barrier (Trimba) yang belum pernah digunakan sebelumnya.

Trimba merupakan modifikasi alat pemecah ombak  untuk menyiapkan lahan sebelum ditanam oleh pohon mangrove, agar tidak mudah tergerus oleh ombak dari pantai.

Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional (KPI) Makin Genjot Energi Hijau

"Kami melakukan mulai dari pembibitan dengan teknologi menghindari abrasi kami ada teknologi trimba yang sudah kita patentan. Jadi bagaimana sebelum ditanam, kami siapkan dulu lahannya agar tidak tergerus oleh ombak dari pantai, sehingga nanti terhindar. Karena kalau tidak, pohon mangorve itu kalau masih kecil akan mati," ujar Manager Produksi Pertamina RU II Sei Pakning, Antoni R Doloksaribu.

Antoni menuturkan, program CSR-nya ini merupakan bentuk kegiatan yang berkelanjutan dari Pertamina.

Selain fokus pada pemasangan trimba, Pertamina juga mengembangkan beberapa program lainnya, seperti mangrove education center sebagai platform pembelajaran ekosistem pesisir mangrove dan pengembangan rumah produksi olahan dan kantin wisata.

Selain itu, ada juga pengembangan Arboretum Gambut sebagai tempat pelestarian flora dan fauna, serta Mangrove Desa Tanjung Leban sebagai wilayah konservasi pesisir.

"Sekarang sudah bisa  dilihat lahannya udah semakin bertambah, sudah menjorok ke tepi laut sana. Sehingga masyarakat sudah bisa memanfaatkan tempat ini, selain untuk darmawisata mereka bisa memanfaatkan bagaimana yang ditanam di sini bisa menjadi produk makanan dan minuman untuk menambah pendapatan mereka," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×