Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Melalui kerja sama ini, TAP Group mendukung implementasi SIGAP yang dilakukan di desa yang ditargetkan. Kegiatan yang dilakukan dalam kerangka SIGAP di antaranya merumuskan visi jangka panjang pembangunan desa, termasuk perlindungan hutan; merumuskan rencana pembangunan desa hijau yang terintegrasi secara lingkungan, sosial, dan ekonomi; membangun kesepakatan dan kerja sama pengelolaan hutan secara kolaboratif dengan perusahaan; serta mengamankan hak pengelolaan hutan dan akses dukungan keuangan.
“Kami percaya bahwa setiap individu merupakan komponen penting dalam upaya pelestarian alam di Indonesia. Pemberdayaan warga desa merupakan kunci utama. Melalui SIGAP, alam terjaga, kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat juga terpenuhi,” tambah Herlina.
Baca Juga: Triputra Group salurkan bantuan Rp 30,3 miliar untuk penanganan dan dampak corona
“Kami berharap, melalui kegiatan ini integrasi pendekatan SIGAP kepada DMPA dapat mendorong partisipasi aktif warga untuk mengoptimalkan potensi desa dalam mengembangkan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan, sehingga mengurangi potensi karhutla,” ujar Direktur Utama YWA Joko Minto Cahyono.
Kerja sama kedua organisasi ini selaras dengan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dari PBB, terutama target No 1 – Menghapus Kemiskinan, No 2 – Mengakhiri Kelaparan, No 3 – Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, No 4 – Pendidikan Bermutu, No 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, No 10 – Mengurangi Ketimpangan, No 13 – Penanganan Perubahan Iklim, dan No 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Di samping itu juga mendukung pengembangan pembangunan berwawasan lingkungan yang dicanangkan melalui Pembangunan Kaltim Hijau oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Visi ini pula yang diemban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, yang menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam dengan mengedepankan kesejahteraan warganya.
Pemkab Berau telah mengadopsi pendekatan SIGAP menjadi Program SIGAP Sejahtera yang berhasil membantu meningkatkan Indeks Desa Membangun. Sebagai catatan, dari 99 kampung di Kabupaten Berau, sejak 2018 sudah tidak ada lagi status desa sangat tertinggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News